Ribuan Anak Terlantar di Jateng Bakal Terima Vaksinasi

HL 23

Ilustrasi bekas vaksinasi anak. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id –  Ribuan anak terlantar yang ditampung di panti rehabilitasi sosial (rehabsos) Jawa Tengah (Jateng) bakal terima vaksinasi Covid-19. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah (Dinsos Jateng), Harso Susilo.

Dia memaparkan, berdasarkan data yang telah terkumpul di pertengahan Desember, ada 13.000 anak terlantar yang akan disuntik vaksinasi Covid-19 dalam waktu dekat.

“Dalam waktu dekat kita segera menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada 13.000 anak terlantar. Untuk sekarang kita tinggal menunggu kiriman dosis obatnya dari Kementerian Kesehatan,” kata Harso.

Para petugas Dinsos, ungkap Harso, sudah rutin menyambangi panti rehabsos yang menampung anak terlantar dari jalanan. Berdasarkan catatan pihaknya, ada 11 panti rehabsos yang bernaung di bawah Pemprov Jateng yang didatangi petugas. Kemudian, masih ada 372 panti rehabilitasi yang dikelola pihak swasta yang turut berpartisipasi dalam pemberian vaksinasi Covid-19.

Disdikbud Jateng: Vaksinasi Pelajar SMA Hampir 100 Persen

Harso juga mengatakan, anak-anak terlantar yang bisa mengikuti vaksinasi Covid-19 yaitu mereka yang berusia 6-17 tahun, berstatus terlantar atau berlatar belakang dari keluarga miskin dan telah ditampung oleh panti rehabsos.

“Yang kita vaksin adalah mereka yang tinggal di panti rehabilitasi. Karena mereka kan memenuhi syarat dari segi usia, punya keluarga tidak mampu dan masih ada yang bersekolah dengan biaya dari pemerintah,” ungkapnya.

Kendati demikian, terkait putusan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang berencana akan vaksinasi anak jalanan, Harso mengaku pesimis bisa direalisasikan. Menurut pihaknya, anak jalanan sulit diajak kompromi lantaran keberadaan mereka yang hidup liar di jalanan. Ditambah, proses pendataannya juga dianggap rumit.

“Susah kalau mau vaksin anak jalanan. Karena datanya samar. Ditambah komunitasnya tidak pernah koordinasi dengan kami. Kalau anak terlantar masih bisa divaksinasi,” akunya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version