PURWOKERTO, Lingkarjateng.id – Bencana banjir di Kabupaten Demak pada awal bulan Februari 2024 memantik rasa empati siswa dan guru Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Purwokerto. Diketahui, banjir terparah dirasakan warga Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar.
Melalui program Smala Humanity, tujuh siswa perwakilan masing-masing angkatan dengan didampingi lima guru memberikan bantuan untuk korban banjir di Kabupaten Demak.
Smala Humanity merupakan salah satu program kepedulian siswa SMAN 5 Purwokerto. Tujuan program tersebut yakni menumbuhkan rasa kepedulian dan empati siswa dan guru. Program dilaksanakan dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang mengalami musibah, misalnya korban banjir. Bantuan yang diberikan bisa berupa pakaian bagus pakai, diapers untuk bayi dan dewasa, pembalut, peralatan mandi, tisu anti nyamuk, selimut, mie instan, Al-Qur’an dan perlengkapan PKK.
Ketua OSIS SMAN 5, Annisa Amorita Azzah (16), mengatakan penggalangan dana bantuan untuk korban banjir di Demak ia sampaikan kepada guru dan siswa melalui grup WhatsApp dan media sosial. Sementara yang ingin memberikan bantuan langsung, mereka datang ke ruang sekretariat OSIS.
“Alhamdulillah rasa kepedulian dan empati teman-teman siswa Smala dan guru sangat tinggi sehingga kami bisa memberikan sedikit bantuan kepada korban banjir secara langsung ke lokasi kejadian,” ujar Icha, panggilan akrab Annisa, pada Senin, 26 Februari 2024.
Sementara itu salah satu siswa kelas 10 Smala Purwokerto, Soultan Athar, mengaku senang bisa berbagi langsung kepada korban banjir di Demak.
“Saya sudah izin orang tua agar bisa ikut ke lokasi kejadian karena ini merupakan momen baik bagi siswa untuk bisa melihat bagaimana saudara-saudara kita yang terkena musibah,” ujarnya.
Di sisi lain, Nur Efendi (41) selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan yang ikut mendampingi ke lokasi mengatakan bahwa Smala Humanity adalah program kerja Osis Smala yang bertujuan untuk membangun rasa sosial dan empati dari siswa agar semakin peka terhadap bencana yang menimpa saudara-saudara mereka.
“Kami lakukan open donasi juga pada para siswa dan guru, alhamdulillah selain bantuan peralatan dan barang-barang kebutuhan saudara-saudara kita yang terkena musibah, kami juga bisa mengumpulkan uang tunai melalui Musyawarah Kerja Kepala Sekolah sebesar Rp2 juta,” ujar Nur Efendi.
Bantuan tersebut diterima langsung anggota PMI Kabupaten Demak. Pihak sekolah berharap agar para siswa untuk terus berbagi karena berbagi itu tidak akan mengurangi namun justru akan menambah rezeki. Hal ini seperti apa yang ditanamkan disekolah mereka yaitu “Sederhana dari kita sangat bermanfaat untuk mereka”. (Lingkar Network | Bey Waskitha – Lingkarjateng.id)