PATI, Lingkarjateng.id – Ratusan pedagang eks Simpang Lima Pati atau pedagang zona merah gagal dapatkan lapak di Alun-Alun Timur Pati. Meskipun pembagian lapak telah dilakukan dengan metode pengundian yang transparan, akan tetapi jumlah pedagang yang hendak direlokasi tidak sesuai dengan jumlah lapak yang telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Pati.
Sekurangnya, ada 100 lebih pedagang yang belum kebagian lapak dan terpaksa gigit jari karena tidak bisa ikut mengais rezeki di Alun-Alun Timur Pati yang diprediksi akan kembali ramai seperti saat Alun-Alun Simpang Lima Pati diperbolehkan untuk aktivitas ekonomi pedagang kaki lima (PKL).
Wakil Ketua Paguyuban Pedagang eks Simpang Lima Pati, Sugito mengungkapkan, pengundian sudah dilakukan secara transparan. Namun, masih tersisa banyak nama yang belum mendapatkan tempat berdagang.
Disdagperin Pati Gelar Pengundian Lapak Pedagang Alun-Alun Kembang Joyo
“Pengundian ini memang belum semuanya tercover. Mungkin masih ada 100-an pedagang yang belum kebagian lapak. Maka dari itu, kami mohon kepada pihak terkait, Bupati Haryanto atau Disperindag untuk bisa menempatkan teman-teman kita di Alun-Alun Kembangjoyo. Di sana lapaknya ada 362, sedangkan pedagangnya ada 550 lebih,” ungkapnya, baru-baru ini.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santoso mengungkapkan, dari 360 lapak yang tersedia memang telah terisi semua. Ia menjelaskan, 360 lapak tersebut pembuatannya telah diverifikasi di bulan Oktober tahun 2020.
Pemindahan Pedagang Alun-Alun Timur Pati setelah Sarpras Terpenuhi
Lebih lanjut Hadi mengungkapkan, penentuan jumlah pedagang yang menempati kawasan Alun-Alun Timur berdasarkan data pada tahun 2020. Sehingga atas dasar data yang didapatkan, jumlah pedagang yang akan menempati kawasan tersebut sebanyak 360.
“Data berdasarkan Oktober tahun 2020 dan dari data itu sebagai dasar pembuatan lapak. Sehingga yang kami undang ya berdasarkan data itu. Kalau untuk mengurangi dan menambahi lapak juga terus terang kami belum berani,” terangnya pada Senin (24/1).
Meski begitu pihaknya tetap akan melakukan pendataan kembali bagi sejumlah pedagang yang belum tertampung. Sehingga bila nantinya ditemukan pedagang yang mengundurkan diri, lapak bisa segera terisi kembali. “Ada data tidak sesuai ya mohon maaf. Sementara tidak ikut dulu, tapi tetap kami data. Nanti jika nanti ada yang mengundurkan diri dan ada penambahan lapak ada kesempatan menempati di sana,” tutupnya. (Lingkar Network | Aziz Afifi – Koran Lingkar)