JEPARA, Lingkarjateng.id – Kesuksesan tidak pandang bulu, bisa diwujudkan oleh siapa saja di bidang apa saja, selama mau tekun dan bersungguh-sungguh dengan apa yang ia kerjakan. Hal itulah yang dicontohkan pengusaha kerupuk sukses, Ahmad Purwadi (50), warga Desa Purwogondo, Kecamatan Kalinyamatan, Jepara.
Meski hanya produksi kerupuk, dirinya mampu menghasilkan omzet sebesar Rp 25 juta dalam sehari. Jangkauan pemasarannya juga sangat luas. Tak terbatas pada satu kabupaten, melainkan sudah merambah ke berbagai kabupaten, bahkan provinsi.
Purwadi tak meraih kesuksesan ini dengan mudah. Tentu, suka duka dalam usaha telah ia kenyam hingga kenyang. Ia pernah merasakan pahitnya diterpa isu tak sedap bahwa produknya tidak sehat dan mengandung bahan-bahan berbahaya. Isu tersebut membuat omzetnya merosot tajam pada tahun 2013 sampai dengan 2015.
Harga Minyak Goreng Melejit, Produsen Kerupuk Jepara Nyaris Gulung Tikar
“Tak hanya diterpa isu tak sedap, kami juga pernah kesulitan produksi karena banyak sales yang tidak bayar,” kenangnya.
Masa-masa sulit itu ia alami selama 2 tahun. Meski begitu, tak sekalipun dia berputus asa hingga berakhir gulung tikar. Sebaliknya, setiap kesulitan dijadikan tantangan untuk semakin sukses ke depannya.
“Pada tahun 1994, usaha kerupuk saya sangat maju dan berkembang pesat. Saat tahun 1991, saya sudah bisa memproduksi 5 karung kerupuk atau sama dengan 1 kuintal selama setahun. Tahun berikutnya semakin pesat, hingga 3 kuintal kerupuk,” jelasnya.
Namun sekarang, produksi kerupuknya sudah puluhan karung per hari. Tak heran, per hari ia bisa meraup omzet Rp 20 juta hingga Rp 25 juta.
“Kalau dihitung-hitung, per harinya dari produksi 25 karung sampai 30 karung bisa antara Rp 20 juta sampai Rp 25 juta lebih,” jelasnya. Kerupuk yang ia produksi kini telah dipasarkan di berbagai daerah, seperti Jepara, Kudus, Demak, Semarang, bahkan sampai Jawa Timur. Ia pun telah memiliki anak cabang yang saat ini tumbuh pesat. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)