GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Grobogan melalui Sekretaris Disperindag Grobogan, Sigit Adi Wibowo menilai bahwa, produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kabupaten Grobogan punya potensi ekspor.
“Produk-produk lokal di Grobogan beberapa ada yang telah diminati oleh warga internasional. Namun, beberapa masih melalui pihak ke tiga,” kata Sigit Adi Wibowo, pada Minggu, 18 Februari 2024.
Menurutnya, produk dari Kabupaten Grobogan yang berpotensi menembus pasar internasional adalah pande besi di Desa Putatsari, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan.
Meskipun masih melalui marketplace, produk tersebut berhasil tembus ke Cina.
“Produk itu juga sudah sampai ke Cina, tapi belum skala besar dan masih secara online,” kata Sigit Adi Wibowo.
Selain pande besi, produk UMKM Grobogan yang diminati pasar luar negeri yaitu briket.
“Kalau di Kabupaten Grobogan sendiri ada 135 sentral kerajinan, namun belum semuanya dapat mengakses ekspor. Kebanyakan fokus ke pasar daerah,” sambungnya.
Secara skala, kata dia, produk ekspor dari Grobogan jika dibandingkan dengan Blora hampir sama.
“Tapi kalau di Jepara, mungkin lebih besar dari Jepara karena produk olahan kayu sudah besar,” ujarnya.
Pihaknya mengaku sudah beberapa kali mengadakan pelatihan ekspor, sehingga pelaku UMKM Grobogan dapat memperluas target pasar.
“Di Kementerian Perdagangan dan Disperindag Provinsi Jawa Tengah itu ada Export Coaching Program (ECP) selama 10 bulan (pelaku UMKM) didampingi,” pungkasnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)