GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Grobogan hingga pertengahan April 2024 telah menelan 12 korban dari total jumlah kasus DBD 1.058.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan, Djatmiko, mengatakan jumlah kasus DBD di Grobogan memgalami peningkatan dari akhir Maret mencapai 857 kasus.
Djatmiko merinci dari total kasusu tersebut sebanyak 596 terdeteksi sebagai demam dengue atau demam awal; 376 DBD; dan 18 kasus dengue shock syndrome (DSS) atau DBD lanjutan.
“Dan jumlah kematian karena DBD ini ada 12 kasus,” ujar Djatmiko, Minggu, 28 April 2024.
Sementara mengenai DSS, kata Djatmiko, terjadi karena infeksi dengue. Biasanya penderita mengalami demam dua hingga tujuh hari dan menurun setelahnya. Ini harus jadi perhatian khusus. Sebab komplikasi juga bisa terjadi, biasanya di hari ketiga dan keempat.
“Jika tidak segera ditangani, maka komplikasi ini akan mengakibatkan syok yang berisiko kematian,” terangnya.
Pihaknya mengimbau apabila anak-anak maupun orang dewasa yang mengalami gejala serupa agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan (faskes).
Djatmiko juga berpesan kepada masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap pengembangan nyamuk penyebab DBD ini. Terlebih, kepada anak-anak yang sering bermain ke tempat-tempat yang banyak nyamuknya.
“Saat bermain di luar, anak-anak diusahakan memakai baju lengan panjang dan lengkap mengunakan lotion antinyamuk ketika keluar rumah,” tuturnya.
Dia juga mengimbau agar tidak ada sisa air ketika mengonsumsi minuman dengan gelas atau botol plastik, serta membuangnya ke tempat sampah.
“Selain itu, juga lakukan PSN Serentak serta jaga kesehatan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” tandasnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)