GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Atap ruang kelas satu SDN 2 Ketangirejo, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan ambrol akibat termakan usia. Peristiwa itu terjadi pada Minggu malam, 3 Desember 2023, sehingga tidak sampai menimbulkan korban. Kejadian itu baru diketahui siswa dan guru pada keesokan harinya, pada Senin, 4 Desember 2023.
Pada tahun lalu juga terjadi insiden serupa yaitu bagian atap kelas terjatuh, sejak saat itu para siswa dipindah ke ruangan lain agar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap aman dan tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Grobogan Purnyomo menyatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Grobogan.
“Itu kan kejadian tidak terduga. Untuk menjawab pertanyaan itu, nanti saya koordinasi dengan Pak Sekda dulu,” kata Purnyomo, pada Selasa, 5 Desember 2023.
Sementara itu, Kabid Pembinaan SD Dindik Grobogan Muchamad Irfan juga belum dapat memastikan waktu pelaksanaan perbaikan kelas tersebut.
“Sudah masuk usulan dari awal tahun ini. Semoga saja (masuk perbaikan tahun depan), ini juga sudah masuk usulan, namun belum tahu kapan,” kata Irfan.
Sebelumnya, salah satu guru SDN 2 Ketangirejo, Arif Saefuddin mengatakan bahwa, ruang kelas itu sudah tidak digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sejak awal tahun ajaran baru, karena kondisinya sudah lapuk.
Hal ini untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan dan demi keselamatan siswa-siswi dan guru.
“Takut ambrol. Jadi sudah tidak dipakai lagi,” kata Arif.
Ruang kelas tiga, menurutnya juga sudah tidak layak, sehingga dikosongkan. Ia mengatakan, siswa kelas satu, saat ini dipindahkan ke perpustakaan.
“Sementara siswa kelas tiga dipindah ke ruangan TIK,” imbuhnya.
Pihaknya sudah mengusulkan perbaikan kepada Dinas Pendidikan Grobogan. Namun, terkait waktu pelaksanaan perbaikan kelas tersebut, ia mengaku belum tahu.
“Mungkin kepala sekolah yang mengetahui terkait proses perbaikan terhadap dua ruang kelas itu,” ungkapnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Koran Lingkar)