DEMAK, Lingkarjateng.id – Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, Dyah Purwatiningsih mengatakan, bahwa kebutuhan sapi untuk hewan kurban dari tahun ke tahun jumlahnya terus meningkat. Sayangnya, untuk layanan inseminasi buatan (IB) untuk sapi di Kabupaten Demak masih terkendala anggaran, sehingga untuk menghindari kerancuan, pihaknya mengurangi kuota IB.
“Jadi berpotensi bikin rancu, karena batas kuotanya kami kurangi. Sehingga di lapangan terjadi masalah. Karena biasanya pelayanan IB gratis, karena di-backup pusat. Tetapi yang terjadi tahun 2021, kuota habis di bulan Oktober. Jadi setelah bulan itu, masyarakat bayar mandiri,” tutur Dyah.
Angka Kelahiran Sapi Hasil Kawin Suntik di Karanganyar Belum Optimal
Ia menambahkan, yang paling terasa itu penyediaan sarana dan prasarana oleh pemerintah pusat. “Kemudian ada juga jasa intensif untuk pelayanan IB,” imbuh Dyah.
Ia mengungkapkan, pihaknya mesti memberi sosialisasi lebih intens terkait adanya pengurangan kuota layanan.
“Kami pada prinsipnya berfokus pada bidang peternakan badan kesehatan hewan berharap bisa tetap berjalan, yang di mana output-nya adalah penambahan populasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, peternakan adalah salah satu sektor garda terdepan di Kabupaten Demak yang mampu mencukupi kebutuhan daging pangan dengan kualitas tinggi. Pemerintah Kabupaten Demak melalui Dinas Pertanian dan Pangan pun sudah meluncurkan Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Nasional (SIKOMANDAN). Hal ini untuk meningkatkan populasi sapi potong di Indonesia menuju cita cita swasembada daging di tahun 2026. (Lingkar Network | M. Elang Ade Iswara – Koran Lingkar Jateng)