BLORA, Lingkarjateng.id – Dibalik kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Blora pada Selasa, 23 Januari 2023 lalu, tersisa satu cerita haru dari siswi kelas 4 SDN Karangjati 2 bernama Tesia. Cerita haru Tesia itu disampaikan Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar (Dikdas), Titik Umiyati.
Dikatakan bahwa hari itu, Tesia yang merupakan warga Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora Kota, Blora sudah menunggu lama kedatangan orang nomor satu di Indonesia, Presiden Jokowi.
Tesia bahkan datang sebelum pukul 12.00 WIB di GOR Mustika Blora, dimana Presiden Jokowi akan membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 1.000 siswa perwakilan dari SD, SMP dan SMA.
Diketahui, seluruh siswa yang hadir didampingi orang tuanya. Mungkin hanya Tesia yang hadir ditemani oleh kakak kandungnya, Ayu.
Lama menunggu, tepat pukul 15.45 WIB, Ayu yang menemani sang adik terpaksa harus segera pulang bahkan sebelum Presiden Jokowi hadir. Hal ini membuat Tesia sedikit kecewa, karena kesempatan yang ia tunggu-tunggu hampir sirna.
Ayu, sang kakak, mengatakan, jika dirinya harus bekerja sehingga ia tak tak bisa menemani sang adik menunggu kedatangan Presiden Jokowi.
“Saya harus pulang, harus kerja, jadi kami pamit pulang,” ujar Ayu dihadapan Kabid Dikdas Dinas Pendidikan, Titik Umiyati.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar (Dikdas), Titik Umiyati, langsung memeluk Ayu dan Tesia usai mendengar alasan yang dilontarkan. Apalagi, ada cerita bahwa Ayu dan Tesia merupakan anak yatim.
“Ayahnya meninggal sejak Tesia masih kecil, kasihan dia. Nanti biar saya yang antar pulang,” ujar Titik.
Dengan penuh kasih sayang, Tesia digandeng Titik kembali ke bangku depan agar Tesia bisa melihat langsung Presiden Jokowi.
“Biar kami dampingi, Tesia biar bisa lebih dekat dengan Pak Presiden. Momentum ini sangat langka,” ujarnya.
Titik berharap, Program Indonesia Pintar bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan bagi seluruh siswa di Blora yang kurang mampu. Terutama bagi anak-anak yang senasib seperti Tesia.
“Siapa lagi yang menyayangi mereka kalau bukan kita semua. Mereka harus tetap bersekolah seperti harapan presiden. Blora harus zero anak tidak sekolah (ATS),” tandas Titik Umiyati yang saat ini mengikuti proses seleksi pemilihan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora.
Diketahui, Titik Umiyati, yang saat ini menjabat Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar juga menyandang predikat sabagai fasilitator ( PGP) program guru penggerak di kemdikbudristek.
Dari tahun 2021 sampai sekarang, posisinya sangat strategis untuk bisa memfasilitasi guru, kepala sekolah, pengawas dalam meningkatkan kompetensinya. Harapannya posisinya saat ini berimbas pada peningkatan kualitas pendidikan di kabupaten Blora tercinta. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)