BLORA, Lingkarjateng.id – Jalan utama menuju Desa Bangklean, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, rusak parah. Hingga kini belum ada perbaikan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, sehingga warga pun mengeluh dengan kondisi jalan rusak yang semakin memprihatinkan.
Dari informasi warga sekitar bahwa kerusakan parah sepanjang kurang lebih 27 kilometer mulai dari Kecamatan Jati sampai ke Desa Bangkleyan, Kecamatan Jati, Blora.
Tampak kondisi jalan tersebut sebagian besar sudah tidak beraspal, hanya ada bebatuan runcing dan tanah bekas penimbunan yang dilakukan warga secara gotong-royong.
Jika ada pengendara melintas, mereka harus menurunkan kecepatan karena kondisi kerusakan jalan dapat membuat pengendara kehilangan keseimbangan.
Agus (36), seorang warga Desa Bangkleyan, mengungkapkan bahwa kerusakan jalan sudah bertahun-tahun dan belum ada perbaikan sama sekali.
“Jalan rusak ini sudah bertahun-tahun. Sampai sekarang nggak ada perhatian pemerintah,” tuturnya.
Agus menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan tak mau tahu dengan kondisi jalan yang sudah lama rusak tersebut.
“Kami berharap pemerintah akan perhatikan tahun ini,” harapnya.
Dia mengatakan, kondisi ini semakin parah kalau sedang hujan yang menyebabkan jalan dipenuhi kubangan air.
“Kalau musim hujan, banyak kubangan 30 centimeter,” terangnya.
Agus berharap kedepan pemerintah bisa melakukan perbaikan karena masyarakat sudah cukup lama terganggu dengan kondisi jalan yang rusak seperti ini.
Selain perbaikan jalan, ia juga berharap agar Pemkab Blora memasang penerangan di lokasi tersebut.
“Di sini bukan hanya jalan yang rusak, kami juga butuh penerangan” ucapnya
Sementara itu, keluhan warga lain ditumpahkan ke media sosial dengan keluhan yang sama. Menurut mereka, jalan sudah bertahun-tahun tidak ada perbaikan dan perhatian dari pemerintah setempat.
Salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya mengaku, sudah bertahun tahun melewati kondisi jalan yang sudah rusak. Akhirnya warga setempat berinisiatif gotong royong melakukan perbaikan dengan fasilitas seadanya. “Semakin lama semakin parah,” katanya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)