BLORA, Lingkarjateng.id – Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto mengungkapkan stunting di Kabupaten Blora tertinggi ketiga di Jawa Tengah. Hal ini harus menjadi perhatian serius oleh semua pihak.
“Ironis, kasus di Indonesia stunting sebanyak 27,6 persen. Presiden Joko Widodo menargetkan penanganan stunting 14 persen tuntas. Utamanya dalam upaya pencegahan dan pengendalian stunting. Semua elemen Forkompinda diperlukan dukungan multi sektor, leading sektornya BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional),” ujarnya usai Sosialisasi Stunting dan Pencanangan Kampung KB di Ruang Pertemuan Kecamatan Kunduran, Kamis (9/12).
Edy mengatakan, kondisi alam dan sumber makanan di Kabupaten Blora masih sangat bagus. Namun, menurutnya bagaimana caranya program stunting ini bisa sampai ke masyarakat.
Miris, 4.215 Anak Demak Menderita Stunting
Ia menuturkan, pemetaan harus dilakukan dengan pendataan dari BKKBN. Kemudian data itu segera ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait, seperti Lurah atau Kepala Desa, PKK, Kader Kesehatan, Tokoh Masyarakat, Pendamping Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) desa dan anak muda.
“Jangan sampai ada desa yang terkena stunting. Kalau itu terjadi sinkron dengan cita-cita Presiden bahwa mutu SDM itu nomor satu. SDA kita sudah habis, kita hanya bisa hidup dari mutu SDM,” ungkapnya.
Ia berharap, ke depan semoga kasus stunting di Blora di bawah 14 persen. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya faktor pendidikan, ekonomi, budaya, dan lingkungan. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)