BLORA, Lingkarjateng.id – Desas-desus peserta seleksi perangkat desa (Perades) yang diduga mengalami gangguan jiwa mendapatkan perhatian masyarakat Kecamatan Cepu. Bahkan kabar tersebut memunculkan isu tak sedap hingga menyebabkan pejabat setempat melakukan koordinasi sebelum pelantikan diselenggarakan.
Ega, warga setempat mengatakan, salah satu peserta Perades yang ikut pelantikan diketahui orang yang pernah mengalami gangguan mental. Menurutnya, dua hari sebelum pelantikan dikabarkan kambuh dan berobat ke rumah sakit.
“Dua hari sebelum pelantikan, Camat, Kades, Panitia dan orang tuanya, ada koordinasi khusus membahas hal tersebut,” ucapnya, Kamis (10/2).
Polemik Perades, Ini Kata Ketua DPRD Blora
Ega juga mengatakan bahwa yang bersangkutan adalah keponakan dari kepala desa yang kini sudah dilantik sebagai perangkat desa.
Sementara itu ketika dihubungi, Camat Cepu, Bambang Soegiyatno mengungkapkan kabar tersebut tidaklah benar. Pasalnya, hari ini yang bersangkutan dalam kondisi sehat dan sedang pamitan sebagai pendamping desa untuk menjadi perangkat desa.
“Dulu saat SMA yang bersangkutan memang pernah depresi dan dirawat di rumah sakit 3 bulan. Namun ia sudah sehat, bahkan lanjut sekolah hingga lulus SMA, kemudian lulus kuliah dan bahkan jadi pendamping desa. (Lingkar Network | Lilik Yuliantoro – Koran Lingkar)