BLORA, Lingkarjateng.id – Bupati Blora Arief Rohman mengungkapkan, pihaknya saat ini menargetkan ke depan stunting (tinggi badan lebih pendek dibanding rata-rata, red) di wilayahnya dapat terus mengalami penurunan menuju zero new stunting. Hal tersebut disampaikannya saat membuka acara rembuk stunting tingkat Kabupaten Blora di lantai II ruang pertemuan Gedung Bappeda yang diselenggarakan Dinas Kesehatan bersama OPD terkait, Sabtu (27/11).
“Sebagai gambaran umum di Kabupaten Blora ada 16 kecamatan, 295 desa / kelurahan, tentu target 5 tahun ke depan harus ada perubahan, mulai dari angka bayinya bisa ditekan, angka stunting, angka kematian juga bisa kita tekan,” jelasnya.
Dalam rembug stunting ini, Bupati menyampaikan 10 permasalahan utama stunting yang ada di Kabupaten Blora, mulai dari cakupan pelayanan yang belum memenuhi target, hingga tingginya ibu hamil KEK/Anemia. Kemudian, sinergitas dan koordinasi antar pemangku kepentingan, pola asuh belum semua, posyandu holistik integratif, keterbatasan anggaran, rendahnya tingkat kehadiran balita ke posyandu, hingga manajemen data. Selanjutnya, tingginya pernikahan anak, hingga rendahnya tumbuh kembang anak/balita.
Bupati Blora Buka Posko Pengaduan Kecurangan Data Pengabdian
“Meski ada sejumlah masalah yang perlu ditangani, namun begitu saya sampaikan apresiasi untuk semuanya saja, dari seluruh OPD yang memiliki inovasi dalam penanganan stunting, sehingga bisa digunakan rujukan bagi beberapa daerah lain untuk melakukan studi di sini. Ini tentunya menjadi semangat bagi kita semua untuk terus melakukan inovasi melakukan pembenahan, terkait stunting yang ada di Blora ini,” ucap Bupati.
Bupati menerangkan saat ini pihaknya memiliki target bagaimana ke depan, stunting di Blora ini terus ada penurunan menuju zero new stunting.
“Mohon doanya, ini kaitannya dengan pelayanan kesehatan terus kita lakukan. Sesuainya visi misi kami, termasuk kita berencana membangun rumah sakit yang ada di Blora selatan dan Blora barat, untuk nanti jadi rujukan teman-teman yang ada di Puskesmas,” tutur Bupati.
Diketahui, acara rembuk stunting tersebut diikuti oleh para Camat, Kepala Puskesmas, Baznas, dan sejumlah organisasi masyarakat lainnya. Selain offline, acara ini juga dilakukan secara virtual zoom diikuti perwakilan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)