BLORA, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Edi Widayat, mengungkapkan sebanyak 26 puskesmas pembantu telah menjadi percontohan pelaksanaan Integrasi Layanan Primer (ILP) sesuai program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
“Pada 2027 mendatang kami targetkan semua desa telah melaksanakan IPL,” ujar Edi pada Rabu, 15 Mei 2024.
Edi menjelaskan ILP merupakan kebijakan di bidang kesehatan tentang integrasi pelayanan kesehatan primer yang merupakan bagian integral dari transformasi kesehatan.
“Implementasi integrasi layanan primer merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan layanan kesehatan primer yang terpadu efisien dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Kabupaten Blora,” paparnya.
Implementasi ILP, kata Edi, merupakan pendekatan sistematis yang bertujuan untuk menyatukan layanan kesehatan primer agar lebih terpadu, efisien, dan efektif dalam upaya peningkatan aksesibilitas, kualitas, dan kontinuitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
Edi menekankan bahwa ILP tidak hanya sekadar administratif namun harus berdampak pada kualitas pelayanan masyarakat.
Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Diah Pusparini, mengatakan pendekatan pelayanan kesehatan primer dilakukan mulai dari tingkat terendah di dusun RW/RT.
“Pendekatan pelayanan kesehatan primer dilakukan mulai dari tingkat kecamatan, desa/ kelurahan, dusun RW/RT dengan penguatan pemantauan wilayah setempat (PWS) perdesa/kelurahan serta kunjungan keluarga/kunjungan rumah oleh kader posyandu. Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya menekan angka kematian. Karena dari data yang ada, sebagian besar kasus kematian yang terjadi merupakan kasus yang dapat dicegah ataupun dicegah sebagian,” ungkapnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)