BATANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang menyiagakan Sipitung (Siaga Pitulungan) sebagai langkah antisipasi membantu warga yang terdampak bencana.
Sukarelawan yang dijuluki Sipitung itu ada 1.736 orang yang tersebar di 248 desa di 15 kecamatan. Setiap desa akan disiagakan 7 orang.
Kesiapsiagaan sukarelawan akan berlangsung hingga Maret 2024, khususnya dalam menghadapi potensi bencana seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor, dan rob.
“Tahun ini kami membuat inovasi bernama ‘Sipitung’. Ada 7 orang sukarelawan di setiap desa yang siap membantu warga ketika terjadi bencana,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang, Ulul Azmi, pada Rabu, 27 Desember 2023.
Selain itu, kata Ulul Azmi, pihaknya juga melibatkan 33 organisasi masyarakat (ormas) dalam upaya tanggap bencana dengan melibatkan sekitar 500 orang relawan.
“Kami sudah menyelenggarakan apel kesiapsiagaan pada mereka. Mereka sudah dilatih mengenai definisi bencana, pelatihan evakuasi dan penyelamatan, serta penanganan pascabencana,” tuturnya.
Didampingi Asisten Adiministrasi Umum Sugeng, dia mengatakan bahwa pihaknya sudah mendirikan posko siaga bencana di kantor BPBD, lokasi rawan bencana di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Batang, Subah, Tulis, Gringsing, Blado, dan Bawang.
“Langkah ini sebagai upaya kesiapan Pemkab Batang dalam menghadapi potensi bencana alam, apalagi saat curah hujan menjelang Tahun Baru 2024 cukup tinggi,” pungkasnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkarjateng.id)