*Oleh: Cintya Paramastri Wiyarti, S.Pd., Guru Kelas V SDN 1 Petekeyan, Kabupaten Jepara
MENURUT Sudjana (2014:3) mengungkapkan bahwa “hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya”. Sedangkan menurut Susanto (2013:5) “perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Dan menurut Dimyati dan Mudjiono (2013:3) yaitu “hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar”.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok, mata pelajaran wajib yang ada di setiap jenjang pendidikan dasar dan menengah. Namun sampai saat ini masih ada peserta didik yang kurang berminat terhadap matematika yang berujung pada rendahnya hasil belajar. Peserta didik tingkat sekolah dasar mulai mengenal operasi hitung perkalian ketika berada di kelas II dan pada semester I sudah mengenal operasi perkalian. Seharusnya mereka sudah memahami dan bisa menerapkan dengan baik.
Kesulitan belajar matematika akan dapat diselesaikan dengan cara memperbaharui cara mengajar guru kepada siswanya. Beberapa model pembelajaran digunakan di kelas dengan tujuan meningkatkan pemahaman terhadap konsep dalam matematika. Upaya-upaya dengan mengganti atau menggunakan model pembelajaran disesuaikan dengan materi atau jenis pelajarannya. Pada penelitian ini dengan menggunakan model STAD dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematika siswa di sekolah dari berbagai jenjang.
Menurut Hamdayama (2014:118), pembelajaran STAD memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
a. Kelebihan model pembelajaran STAD antara lain :
1) Siswa bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok.
2) Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama
3) Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.
4) Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka berpendapat.
5) Meningkatkan kecakapan individu
6) Meningkatkan kecakapan kelompok
7) Tidak memiliki rasa dendam
b. Kekurangan model pembelajaran STAD antara lain :
1) Kontribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang
2) Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai
lebih dominan
3) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum