Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Alat Peraga Tulang Napier pada Peserta Didik Kelas III SDN 2 Mayonglor Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara

Upaya Tingkatkan Hasil Belajar Matematika Gunakan Alat Peraga Tulang Napier

POTRET: Guru Kelas SDN 2 Mayonglor Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara, Iriyus Irianti, S.Pd. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

*Oleh: Iriyus Irianti, S.Pd Guru Kelas SDN 2 Mayonglor Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara

MENURUT Sudjana (2014:3) mengungkapkan bahwa “hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya”.

Sedangkan menurut Susanto (2013:5) “perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Dan menurut Dimyati dan Mudjiono (2013:3) yaitu “hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar”.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok, mata pelajaran wajib yang ada di setiap jenjang pendidikan dasar dan menengah. Namun sampai saat ini masih ada peserta didik yang kurang berminat terhadap matematika yang berujung pada rendahnya hasil belajar. 

Peserta didik tingkat sekolah dasar mulai mengenal operasi hitung perkalian ketika berada di kelas II dan pada semester I sudah mengenal operasi perkalian. Seharusnya mereka sudah memahami dan bisa menerapkan dengan baik.

Menurut Sundayana (2016:110) Alat peraga tulang napier adalah  alat peraga yang ditemukan oleh John Napier seorang ahli matematika yang menemukan logaritma dan membuat alat yang dapat membantu mencari hasil kali suatu bilangan.  

Alat ini pertama kali diperuntukkan bagi perkalian dalam system desimal (basis 10). Tulang napier system decimal berbasis sepuluh terdiri dari sepuluh batang, sebab basis desimal terdiri atas sepuluh angka yaitu: 0, 1, 2, 3, 4,  5, 6, 7, 8, 9.

Kesepuluh batang tersebut adalah batang 0, batang 1, batang 2, batang 3, batang 4, batang 5, batang 6, batang 7, batang 8, batang 9.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa alat peraga tulang napier adalah alat peraga yang ditemukan oleh John Napier seorang matematika yang menemukan logaritma dan membuat alat yang dapat membantu mencari hasil kali suatu bilangan.

Manfaat Alat Peraga Tulang Napier:

       Menurut Supriyadi dalam Sari (2017:14) manfaat alat peraga tulang napier adalah sebagai berikut :

  1. Mempermudah Guru dalam mengajarkan materi yang berkaitan dengan perkalian.
  2. Memberikan pengalaman efektif kepada peserta didik.
  3. Memotivasi peserta didik agar senang dengan matematika.
  4. Memberi kesempatan kepada peserta didik yang mempunyai kemampuan lebih untuk berfikir santai dalam menyelesaikan tugas dari Guru.
  5. Merangsang peserta didik supaya lebih aktif.

Kelebihan Alat Peraga Tulang Napier:

       Menurut Supriyadi dalam Sari (2017:14) kelebihan alat peraga tulang napier yaitu :

  1. Pengerjaan operasi hitung perkalian lebih sederhana.
  2. Cara pengerjaan tidak banyak aturan yang mengikat.
  3. Dapat meningkatkan minat siswa untuk mengerjakan operasi hitung yang berkaitan dengan perkalian.
  4. Pembelajaran matematika akan lebih menyenangkan.
  5. Membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar matematika.
  6. Cara pengerjaan dengan alat peraga Tulang Napier akan lebih menyenangkan.

Kekurangan Alat Peraga Tulang Napier:

       Menurut Supriyadi dalam Sari  (2017:14 dan 15) kekurangan alat peraga tulang napier yaitu :

  1. Siswa harus memahami konsep perkalian sederhana dengan baik sebelumnya.
Exit mobile version