Tips Memilih Mainan Edukasi yang Tepat Sesuai Usia Anak

BERMAIN: Ilustrasi seorang anak sedang bermain susun balok. (Freepik/Lingkarjateng.id)

BERMAIN: Ilustrasi seorang anak sedang bermain susun balok. (Freepik/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Orang tua memiliki peran penting dalam memantau pertumbuhan si buah hati. Kegiatan bermain dengan mainan edukasi menjadi salah satu cara untuk merangsang dan membantu  tumbuh kembang maupun imajinasi anak.

Dalam materi “Kiat Membuat Anak Sehat, Tinggi, dan Cerdas” yang ditulis oleh dokter spesialis anak, Dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH disebutkan ada beberapa fase perkembangan penting dalam usia anak yang perlu dijadikan sebagai bahan pertimbangan saat memilih mainan yang tepat sesuai usia anak.

1.Usia 1-2 tahun

Pada usia 1 tahun biasanya anak sudah dapat berdiri, dan mulai berjalan. Pada usia ini anak juga mulai belajar naik tangga dan mulai mengucapkan kata berarti, serta bermain dengan anak lain. Permainan yang cocok untuk usia ini antara lain buku cerita bergambar, musik dan lagu, alat gambar yang aman seperi crayon, kertas besar, dan pensil warna. Permainan pura-pura juga menarik untuk usia ini seperti telepon, boneka dan stroller, dress-up accessories, binatang dari plastik dan juga puzzle atau peg boards.

2. Usia 2 tahun

Pada usia 2 tahun anak sudah berkembang kemampuan bahasanya. Ia sudah dapat merangkai 2 kata, menyampaikan keinginannya secara verbal sederhana. Secara fisik anak juga mulai menyukai kegiatan fisik yang lebih beragam seperti melompat, memanjat, dan bergelantungan. Kemampuan motor halus juga mulai lebih baik. Berbagai permainan dapat meningkatkan keterampilan anak 2 tahun seperti puzzle, lego, yang memiliki berbagai bentuk dan warna. Set konstruksi, alat transport, furniture, boneka dan asesoris serta permainan pasir atau air juga menarik bagi anak.

3. Usia 3-6 tahun

Pada usia ini, anak memiliki kemampuan bahasa lebih baik. Anak banyak bertanya dan berbicara. Mereka juga senang bermain dengan anak lain dan tidak senang menerima kekalahan. Anak sudah dapat bermain permainan yang membutuhkan aturan khusus seperti bermain bergiliran. Anak juga mulai menyukai permainan di alam karena mereka memiliki kemampuan motor kasar yang lebih baik.

Berbagai mainan tersedia untuk anak usia ini, seperti puzzle, kubus, lego, dan permainan lain yang meningkatkan keterampilan membuat bentuk khusus. Selain itu, board games seperti permainan ular tangga, halma, atau kartu dapat menjadi sarana anak bermain dengan aturan khusus dan giliran.

Kemudian, permainan pura seperti set konstruksi, set transportasi atau boneka akan merangsang imajinasinya. Penggunaan warna dengan krayon atau pensil warna juga dapat melatih kemampuan motor halusnya. Di samping itu, permainan outdoor dengan menggunakan alat atau mainan yang lebih bervariasi juga diminati seperti sepeda, bola, dan lainnya.

4. Usia sekolah

Permainan yang cocok untuk anak usia sekolah adalah permainan yang merangsang kemampuan peran, ketangkasan, dan kreativitas pada anak. Permainan board games dapat yang memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi seperti monopoli, scrabble, catur dan lainnya. Selain itu berbagai jenis mainan outdoor juga cocok untuk mereka seperti sepeda, skateboard, dan lainnya.

Berbagai permainan tradisional juga bermanfaat bagi anak. Permainan tradisional seperti engklek, layangan, ular naga dan lompat tali, serta permainan indoor tradisional seperti congklak, bola bekel dan lainnya dapat menjadi pilihan bagi orangtua. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Sumber Referensi:

Ikatan Dokter Anak Indonesia (2017). Pemilihan Mainan Anak Sesuai Fase Perkembangan. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/cerdas-memilih-mainan-anak

Exit mobile version