Selain Korupsi, Inilah Sederet Penyakit Birokrasi yang Harus Kamu Tahu

ILUSTRASI: Praktik suap yang merupakan salah satu penyakit birokrasi. (Freepik @rawpixel.com/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Praktik suap yang merupakan salah satu penyakit birokrasi. (Freepik @rawpixel.com/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Pelayanan publik pemerintah kerap mendapat kritikan masyarakat. Tak jarang pula pegawai  pemerintahan yang tersandung masalah korupsi, kolusi, nepotisme dan hal-hal negatif lainnya. Kondisi tersebut menunjukkan adanya patologi atau penyakit birokrasi.

Penyakit birokrasi  merupakan bentuk perilaku birokrasi yang menyimpang dari nilai-nilai etis, aturan dan ketentuan perundang-undangan serta norma-norma yang berlaku dalam birokrasi. Sebagaimana halnya penyakit klinis yang dapat menyebabkan penularan, penyakir birokrasi dapat mempengaruhi kinerja para birokrat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tak hanya soal korupsi, penyakit birokrasi dapat dilihat dari kinierja individu seorang birokrat atau pegawai pemerintah. Misalnya, dari aspek kedisiplinan, penampilan, hingga pegawai yang menyalahgunakan waktu dan fasilitas.

Di badan birokrasi ada pula penyakit kudis, asam urat, asma hingga kolesterol, yang ternyata merupakan akronim dari karakter yang melekat pada pegawai. Berikut daftar penyakit-penyakit birokrasi yang harus kamu ketahui:

NOPenyakit BirokrasiAkronim
1AIDSAlfa, izin, duka, sakit
2BATUKBanyak ngantuk
3FLUFacebook-an melulu
4KURAPKurang rapi
5KUDISKurang disiplin
6TBCTidak bisa computer
7ASMAAsal mengisi absen
8KRAMKurang teampil
9MALARIAMakin lama makin ceria
10KEJANGKerja jarang
11KUTILKurang teliti
12SEMBELITSuka embel-embel dan berbelit-belit
13ASAM URATAsal masuk biar keciprat
14BISULBikin surat ulang-ulang
15RABIESRajin bikin espje siluman
16MENCRETMencari reputasi
17KOLESTEROLKerja ora, tetep payroll
18SIPILISSuka perdin lantaran ingin eksis
19CORONACari objekan karena non aktif
20MAGHMakan gaji haram
21JANTUNGANJuragan tanda tangan
22PANUPergi asal nganu
23PUCAT PASIPulang cepat padahal masih pagi
24MUNTABERMundur tanpa berita

Agar penyakit birokrasi ini tidak semakin kronis maka harus segera diobati agar terwujud tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel, efektif dan efisien, serta mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas.

Langkah yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit birokrasi seperti yang disampaikan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) misalnya memperbaiki manajemen kerja, pembangunan unit kerja menuju wilayah bebas korupsi, penyederhanaan organisasi pemerintahan, mempercepat penerapan sistem pemerintahan berbasis e-government, meningkatkan kapasitas pegawai, dan mempercepat peningkatan kualitas publik.

Nah, demikian daftar penyakit birokrasi yang mungkin ditemui dalam badan pelayanan publik.Tidak hanya di birokrasi pemerintahan, mungkin di sekitar kamu juga menemui orang-orang dengan definisi penyakit birokrasi di atas. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version