Puasa Ramadhan Tanpa Sahur, Ini 5 Dampaknya bagi Tubuh Anda

LEMAS: Seseorang yang tubuhnya lemas lantaran berpuasa Ramadhan melewatkan makan sahur. (Sumber Gambar: Freepik @benzoix)

LEMAS: Seseorang yang tubuhnya lemas lantaran berpuasa Ramadhan melewatkan makan sahur. (Sumber Gambar: Freepik @benzoix)

Lingkarjateng.idBerpuasa Ramadhan adalah kewajiban bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain itu, umat Muslim disunahkan untuk sahur saat berpuasa. Dengan makan sahur, tubuh Anda dapat terisi energi agar kuat menjalani puasa seharian.

Namun, seringkali Anda terlambat makan sahur dan melewatkannya. Meski puasanya tetap sah tanpa makan sahur, ada beberapa dampak buruk saat melewatkan sahur yang dapat memengaruhi aktivitas Anda saat siang hari hingga sorenya.

Selama berpuasa, terjadi peningkatan asupan energi dari gula dan lemak yang dikonsumsi, sehingga protein dan zat mikro seperti kalsium dapat mengalami penurunan. Selain itu, tubuh Anda juga akan beradaptasi dan mengalami perubahan fungsi akibat berkurangnya asupan nutrisi selama lebih 12 jam. Sehingga, tubuh Anda akan terasa lapar, haus, lesu, kurang tenaga, daya tahan menurun dan mengalami konstipasi. Oleh karena itu, dengan makan sahur tubuh Anda memiliki cadangan yang cukup sampai waktu berbuka.

Bagaimana Hukumnya Tidur Sepanjang Hari saat Puasa Ramadhan?

Hukum Tidur Sepanjang Hari saat Puasa Ramadhan

Jika Anda melewatkan sahur, tubuh akan mengalami situasi starving (kelaparan) karena makanan yang terakhir masuk ke dalam tubuh Anda adalah saat berbuka. Apalagi jika kurang minum, tubuh Anda akan semakin berupaya untuk mengompensasi bertahan hidup. Beberapa cadangan gula darah akan diambil dari hati lalu diambil anggota tubuh lainnya.

Hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan berat badan, gangguan metabolisme, gangguan siklus hormonal, kerusakan organ pencernaan hingga berkurangnya fokus.

Berikut Lingkarjateng.id rangkum beberapa dampak jika Anda melewatkan makan sahur saat berpuasa Ramadhan.

1. Dehidrasi

Sumber Gambar: Freepik @marymarkevich

Tentunya saat berpuasa, tubuh Anda menahan haus selama 12 jam lebih. Jika Anda melewatkan sahur, tentu tubuh Anda kekurangan cairan. Hal ini dapat memicu dehidrasi yang dapat mengganggu metabolisme.

Dehidrasi dapat menyebabkan lemas, pusing, sakit kepala dan energi berkurang. Dilansir dari hellosehat, gejala pertama dehidrasi meliputi mulut kering dan lengket, urin menjadi pekat dan berwarna kuning gelap, kram otot di bagian tertentu dan penurunan produksi urin.

Sedangkan dehidrasi dengan gejala parah seperti urin berwarna gelap, kulit kering, sakit kepala parah, pernapasan tidak beraturan, jantung berdebar lebih cepat dan tidak beraturan, kebingungan, tubuh kekurangan tenaga dan mudah pingsan.

Bahkan, menurut riset tahun 2018 yang dimuat Medscape, kasus dehidrasi menyebabkan kematian anak dan bayi sebanyak 4 juta jiwa dalam setahun.

Bagaimana Hukumnya Mencicipi Masakan saat Puasa Ramadhan?

Inilah Hukum Mencicipi Masakan saat Puasa Ramadhan

2. Gangguan Lambung

Sumber Gambar: Freepik @freepik

Melewatkan sahur dapat berdampak buruk pada organ pencernaan. Parahnya, jika Anda memiliki penyakit lambung seperti tukak asam atau GERD. Saat melewatkan sahur, tubuh akan mengalami peningkatan keasaman dan melepaskan asam ketika merasa lapar dan membutuhkan nutrisi.

Jika asam dalam lambung tidak memproses makanan dengan segera, dapat naik ke perut, kerongkongan hingga jantung. Jika asam lambung sampai menuju ke kerongkongan, dapat mengakibatkan striktur kerongkongan.

Dikutip dari hellosehat, kerusakan tersebut dapat berdampak pada pembentukan jaringan perut sehingga rongga kerongkongan menyempit. Keadaan ini dapat mengakibatkan susah menelan, mudah tersedak, makanan mudah tersangkut dan tersumbat di kerongkongan.

Selain striktur kerongkongan, bahaya asam lambung yang naik secara terus menerus jika Anda melewatkan sahur berkali-kali dalam jangka panjang, dapat mengakibatkan barret esophagus. Dalam kasus ini, barret esophagus dapat berkembang menjadi kanker kerongkongan.

3. Pusing

Sumber Gambar: Freepik @cookie_studio

Makan sahur dapat membantu menyeimbangkan kadar gula darah dan tekanan darah. Jika keduanya mengalami penurunan, hal ini dapat mengakibatkan pusing (migrain).

Saat Anda melewatkan makan sahur, kadar gula darah akan mengalami penurunan, sehingga dapat memicu hipoglikemia jika dilakukan secara terus-menerus. Hipoglikemia ditandai dengan gejala irama jantung tidak teratur, lemah, lesu, mengantuk, merasa lapar, berkeringat, gelisah, badan gemetar, sensasi kesemutan di sekitar mulut, hilang keseimbangan, mudah marah dan kulit pucat.

Bagaimana Cara Mengatasi Asam Lambung saat Berpuasa Ramadhan?

6 Cara Alami Mengatasi Asam Lambung Naik saat Puasa Ramadhan

4. Gangguan Aktivitas

Sumber Gambar: Freepik @cookie_studio

Rasa lapar, haus dan lelah karena melewatkan makan sahur dapat mengakibatkan aktivitas sehari-hari terganggu. Kurangnya energi dapat mengganggu produktivitas untuk bergerak. Aktivitas dapat terhambat dan ibadah pun terganggu.

5. Kekurangan Energi

Sumber Gambar: Freepik @nakaridore

Makan sahur bertujuan untuk memberikan energi selama puasa seharian. Kendati demikian, seseorang yang melewatkan sahur berisiko kekurangan energi dan lemas lantaran kurangnya asupan makanan yang masuk dalam tubuh.

Demikianlah rangkuman dampak dari tubuh jika Anda melewatkan makan sahur saat berpuasa Ramadhan. Semoga informasi ini dapat membantu Anda. (Lingkar Network | Jazilatul Khofshoh – Lingkarjateng.id)

Sumber Referensi:

Huang, L. H. (2018). Medscape: Dehydration. Diakses pada 14 April 2022, dari https://emedicine.medscape.com/article/906999-overview#a6

Mayo Clinic. (2021). Dehydration. Diakses pada 14 April 2022, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dehydration/symptoms-causes/syc-20354086

Nai’imah, S. (2021). Hellosehat: Waspadai Bahaya Dehidrasi! Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya. Diakses pada 14 April 2022, dari https://hellosehat.com/sehat/gejala-umum/dehidrasi/

Saputri, Nanda. (2022). Hellosehat: Hipoglikemia. Diakses pada 14 April 2022, dari https://hellosehat.com/diabetes/hipoglikemia/

Setiaputri, K. A. (2021) Hellosehat: Apa Saja Kondisi Bahaya Akibat Asam Lambung Naik?. Diakses pada 14 April 2022, dari https://hellosehat.com/pencernaan/maag/bahaya-asam-lambung-naik/

Taylor, K., & Jones, E. B. (2021). National Library of Medicine: Adult Dehydration. Diakses pada 14 April 2022, dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555956/

Exit mobile version