PATI, Lingkarjateng.id – Wisatawan Desa Wisata Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal naik sekira 200 persen dibanding hari biasanya selama libur lebaran. Hal ini disampaikan oleh Yusuf, pengelola Gili Malang Jrahi (GMJ).
“Saya rasa kenaikan pengunjung kurang lebih 200 persen dibandingkan hari biasa. Ini merupakan berkat bagi para pengembang pariwisata, setelah bulan puasa yang cenderung sangat sepi,” ungkapnya, belum lama ini.
Ia mengungkapkan, retribusi parkir masuk Embung Mini selama libur lebaran tidak mengalami kenaikan. Sementara, untuk masuk di kawasan GMJ apabila parkir di area tersebut tidak dikenakan biaya parkir.
Destinasi Wisata Pati, Pantai Kertomulyo Trangkil Dipercantik
“Kalau retribusi parkir masih tetap tiga ribu untuk motor dan lima ribu untuk roda empat, sedangkan retribusi masuk embung mini juga masih sama per orang Rp3.000. Untuk masuk ke GMJ bisa parkir di parkiran khusus GMJ, maka gratis tiket masuk. Bila parkir di luar GMJ, kemudian baru masuk GMJ di kenakan tiket Rp3.000 per orang. Dan perlu saya sampaikan juga di atas GMJ ada warung kecil dan kafe,” jelasnya.
Pihaknya pun berharap di tahun-tahun yang akan datang Desa Wisata Jrahi dapat terus berkembang dan semakin diminati serta banyak dikunjungi oleh wisatawan. Selain itu diharapkan pula dari pengelola wisata untuk terus berinovasi mengembangkan wisata dan menganalisa kebutuhan pengunjung, termasuk pelayanan yang perlu ditingkatkan.
“Harapan kami pemerintah juga dapat memberikan dukungan totalitas, baik dari kabupaten maupun provinsi. Dengan adanya pemetaan daerah yang berpotensi wisata, kami rasa akan mengurangi kegagalan pemerintah dalam mewujudkan desa wisata. Selebihnya, kami masyarakat Jrahi ke depan dapat membangun perekonomian mandiri tingkat desa dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat secara umum,” ucapnya.
Wisata Religi, Masjid Baiturrohim Gambiran Jadi Saksi Bisu Penyebaran Islam di Pati
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Pati, Ida Istiani memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pengelola wisata yang terus berinovasi, sehingga objek wisata tersebut menjadi lebih menarik untuk dikunjungi. Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada pengelola wisata untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan menyediakan aplikasi PeduliLindungi.
“Dengan naiknya jumlah kunjungan wisatawan ini diharapkan mampu lebih memberikan motivasi bagi para pengelola untuk terus berinovasi mengembangkan wisatanya dan bergerak sinergis bersama masyarakat sekitar, sehingga mampu mendongkrak pendapatan masyarakat,” tuturnya. (Lingkar Network | Ika Tamara Dewi – Koran Lingkar)