*Oleh: Tri Klorowati, S.Pd SD Kepala SDN Banjarsari 02 Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati
SUPERVISI Akademik adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional.
Adapun ciri-ciri supervisi Akademik menurut Ibrahim Bafadal (2004: 67) adalah;
- Supervisi Akademik berlangsung dalam bentuk hubungan tatap muka antara supervisor dan guru
- Tujuan supervisi Akademik adalah untuk pengembangan profesional guru
- Kegiatan supervisi Akademik ditekankan pada aspek-aspek yang menjadi perhatian guru serta observasi kegiatan pengajaran di kelas
- Observasi harus dilakukan secara cermat dan mendetail
- Analisis terhadap hasil observasi harus dilakukan bersama antara supervisor dan guru
- Hubungan antara supervisor dan guru harus bersifat kolegial bukan otoritarian.
Supervisi Akademik diberikan dalam perbaikan pembelajaran bagi guru-guru dalam mengelola pembelajaran adalah sebagai berikut.
- Tidak ada balikan dari orang yang kompeten sejauhmana praktik profesional telah memenuhi standar kompetensi dan kode etik.
- Ketinggalan iptek dalam proses pembelajaran.
- Kehilangan identitas profesi.
- Kejenuhan profesional (bornout).
- Pelanggaran kode etik yang akut.
- Mengulang kekeliruan secara masif.
- Erosi pengetahuan yang sudah didapat dari pendidikan prajabatan (PT).
- Rendahnya apresiasi dan kepercayaan masyarakat dan pemberi pekerjaan.
Berdasarkan hasil pengamatan kondisi awal, siklus I dan hasil tindakan siklus II menunjukkan hasil peningkatan kinerja guru dalam pembuatan perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran berbasis digital di SD Negeri Banjarsari 02 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati, secara signifikan, maka tindakan dihentikan pada siklus II, tersebut nampak bahwa terjadi peningkatan kinerja guru dalam pembuatan perencanaan pembelajaran dari awal sebelum tindakan, siklus I dan siklus II, kondisi awal 45,81% (kategori sedang), siklus I sebesar 60,67% (kategori tinggi), dan pada siklus II menjadi 83,09% (kategori sangat tinggi).
Adapun kinerja guru dalam pembelajaran berbasis digital dari kondisi awal sebelum tindakan sebesar 46,95, pada siklus I meningkat menjadi 65,42% dan pada siklus II meningkat menjadi 87,11%, dan jumlah rata-rata juga mengalami peningkatan yaitu kondisi awal rata-rata sebesar 46,38, pada siklus I meningkat menjadi 63,04 dan pada siklus II meningkat menjadi 85,10.
Setelah kegiatan siklus pertama dan ke dua selesai, peneliti berhasil mengumpulkan data kinerja guru dalam membuat perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran berbasis digital di SD Negeri Banjarsari 02 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. Data yang terkumpul tersebut dianalisa dengan indikator keberhasilan
Hasil pembahasan penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui supervisi Akademik terjadi peningkatan yang signifikan pada kinerja guru dalam membuat perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran berbasis digital di SD Negeri Banjarsari 02 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati.