Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif  STAD untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik

POTRET: Guru IPAS SMK Negeri 2 Cilacap, Desy Setyaningsih, S.Pd. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

POTRET: Guru IPAS SMK Negeri 2 Cilacap, Desy Setyaningsih, S.Pd. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

*Oleh: Desy Setyaningsih, S.Pd. Guru IPAS SMK Negeri 2 Cilacap

PENDIDIKAN merupakan salah satu upaya untuk membangun pengetahuan dan generasi suatu bangsa. Melalui pendidikan pula diharapkan akan dapat meningkatkan kesejahteraan manusia sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan kemajuan jaman yang semakin canggih. Pendidikan merupakan suatu bentuk lingkungan yang bertanggung jawab dalam memberikan asuhan terhadap perkembangan individu, maka dari itu sekolah mempunyai peranan penting dalam membimbing peserta didik untuk mencapai taraf perkembangan melalui pemenuhan tugas-tugas perkembangan secara optimal.

 Proses belajar mengajar bukan sekedar transfer ilmu dari guru kepada siswa. Pola interaksi seharusnya terjadi antara siswa dengan materi (obyek), dan guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator . Hal tersebut merupakan perubahan mendasar dalam pola pembelajaran  yang harus diakomodir dan disikapi secara positif oleh guru . Meskipun sikap positif terhadap perubahan telah diakomodir oleh guru, bukan berarti bahwa guru terbebas  dari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran di kelas sepertinya akan selalu memunculkan permasalahan seiring dengan perkembangan pribadi peserta didik , perkembangan sekolah dan tuntutan masyarakat yang semakin dinamis. Terkait dengan itu tugas guru adalah merespon dan mencari pemecahan terhadap setiap masalah yang timbul pada saat pembelajaran.

Kesulitan siswa dalam beradaptasi setelah masa pandemi Covid 19 terutama dengan materi pelajaran di SMK dan dengan teman- teman sekelas, sangat mungkin menjadi salah satu penyebab utama rendahnya aktivitas mereka dalam pembelajaran . Didalam pembelajaran guru dengan berbagai cara  mengusahakan agar semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, misal dalam  bentuk penugasan melalui Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang diberikan untuk dilaksanakan oleh siswa. Namun demikian, dalam   proses pembelajaran pada saat guru memberikan tanya jawab, diskusi kelas, aktivitas siswa masih rendah. Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan aktivitas siswa ,salah satunya dengan metode pembelajaran kooperatif STAD. Menurut Slavin (1995:71) STAD merupakan metode pembelajaran yang paling sederhana diantara metode pembelajaran kooperatif lainnya, dan tipe ini sangat cocok bagi guru yang belum terbiasa dengan pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif, yaitu model pembelajaran yang terdiri atas kelompok kecil yang bekerja sama sebagai satu tim untuk memecahkan masalah, melengkapi tugas atau menyelesaikan tugas bersama”. Dengan demikian, model student teams achievement division (STAD) merupakan model pembelajaran yang dapat merangsang aktivitas siswa untuk mengemukakan pendapat, ide, dan gagasan dalam pembelajaran (Maulana, panji:2017).     

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Purwanti (2003) Banyak ahli berpendapat bahwa metode pembelajaran kooperatif (cooperative learning) memiliki keunggulan antara lain :

  1. Membantu siswa memahami konsep-konsep sulit.
  2. Menumbuhkan sikap penerimaan terhadap perbedaan antar-individu.
  3. Mengajarkan keterampilan bekerja sama dalam kelompok.
  4. Meningkatkan interaksi antar teman.

Model pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) yang dikembangkan oleh Slavin, dkk tersebut secara garis besar terdiri dari 6 (enam) langkah, sebagai berikut:

  1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll);
  2. Guru menyajikan pelajaran;
  3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota yang tahu dan mengerti menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti dan memahami materi yang dipelajari;
  4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis, anggota dalam suatu kelompok tidak boleh saling membantu;
  5. Memberi evaluasi; dan
  6. Kesimpulan.

DAFTAR PUSTAKA

Maulana, P., & Akbar, A. (2017). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman di Sekolah. Jurnal Pesona Dasar, 5(2).

Purwanti, Wiedia C. 2003. Pembelajaran Kooperatif Model STAD dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas II SMUN I Lawang Tahun Ajaran 2003/2004. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang : FMIPA UM.

Slavin., Robert. E. 1995. Cooperative Learning Theory, Research, and Practice.

Boston : Allyn and Bacon.

Exit mobile version