Mohon Doa Restu, Film yang Hadirkan Drama Jelang Pernikahan Mel dan Satya

film mohon doa restu

TANGKAPAN LAYAR: Salah satu adegan dalam film Mohon Doa Restu. (YouTube CINEMA21/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Menonton film memang salah satu kegiatan yang seru dan menyenangkan. Apalagi saat kamu menonton film komedi yang bisa membuat kamu terhibur, pasti akan semakin seru.

Salah satu film yang bisa kamu tonton adalah film berjudul Mohon Doa Restu. Film Mohon Doa Restu sudah bisa kamu tonton di bioskop-bioskop terdekat, karena film ini mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2023 lalu.

Dilansir dari laman IMDb, film produksi Screenplay Films ini dibintangi oleh Syifa Hadju, Jefri Nichol, Cut Mini, Sarah Sechan, Abdurrahman Arif, Kiki Narendra, Dea Panendra, Del Vikesha, dan M. Darmawan.

Bikin Penonton Auto Tobat, Film Siksa Neraka Kisahkan Azab Pendosa

Turut menampilkan Ovi Risna, Lupeng Rasyid, Maria Theodore, Wenny Rosaline, Donny Kusuma, dan Gilang Ramadhan.

Film Mohon Doa Restu menceritakan Mel dan Satya. Mereka merupakan teman kecil dan keduanya saling jatuh cinta. Mel yang diperankan oleh Syifa Hadju dan Satya yang diperankan oleh Jefri Nichol kembali bertemu saat mereka dewasa, kemudian mereka memilih untuk menikah.

Namun mimpi buruk pun tiba, ketika Widi dan Ira mulai mengusik rencana-rencana indah anaknya. Ira dan Widi adalah ibu dari Mel dan Satya.

Dalam film tersebut, Mel dan Satya ingin menggelar pernikahan yang sederhana dengan tamu dari pihak keluarga dan sahabat terdekat.

Kejarlah Janji, Film Baru yang Ajak Masyarakat Wujudkan Pemilu Damai

Sebaliknya, ibu mereka justru ingin pernikahan digelar mewah. Sayangnya, Satya cenderung menyetujui semua permintaan ibunya.

Lalu, bagaimana dengan kisah mereka? Apakah Mel yakin jika Satya adalah laki-laki yang tepat untuknya?.

Film yang diklasifikasikan untuk penonton Semua Umum (SU) ini, menurut laman Antaranews, mengangkat seputar masalah keluarga terkait dengan komunikasi antara anak dan orang tua yang suka mengambil keputusan sepihak dan susah mengungkapkan maksud hati.

Pesan yang bisa diambil dari film ini adalah, anak dan orang tua sama-sama tidak ada yang sempurna serta sama-sama ingin dipahami dan didengar. Kekurangan itulah yang harus dipahami tiap individu supaya menjadi keluarga yang lebih tangguh dan terhindar dari berbagai risiko yang datang dari luar.

Penonton juga akan dibuat tertawa dan menangis saat menonton film ini. Ragam budaya dan cara pandang keluarga ditampilkan secara jelas melalui karakter yang diperankan pemain. (Lingkar Network | Shinta – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version