Media Benda Konkret Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Tematik

WhatsApp Image 2023 11 24 at 08.25.32

POTRET: Mu’ammar Muchsin, S.Pd SD dari SDN Ngawen 02  Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. (Dok. Pribadi for Lingkar/Lingkarjateng.id)

Oleh: Mu’ammar Muchsin, S.Pd SD dari SDN Ngawen 02  Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati

TUGAS seorang guru adalah bagaimana memaksimalkan pembelajaran dengan metode dan model pembelajaran yang tepat yaitu metode yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan serta perkembangan anak. Diharapkan mata pelajaran matematika kedepannya menjadi mata pelajaran idola bagi siswa. DisAmping metode dan model pembelajaran yang tepat media atau alat peraga yang tepat juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam menerima pelajaran matematika. Higgis dalam Rusefendi (2013:144) mengatakan bahwa keberhasilan 60% lawan 10% bila menggunakan media dengan tidak menggunakan media.

Selama ini penguasaan konsep satuan panjang terutama tentang pengukuran panjang suatu benda bagi siswa kelas II SDN Ngawen 02 Kecamatan Margorejo  Kabupaten Pati dilakukan dengan metode penugasan dan latihan, sehingga tingkat ketuntasan jauh dari harapan karena siswa belum begitu paham dalam mengerjakan materi panjang suatu benda.Berdasarkan hasil tes formatif pelajaran matematika konsep satuan panjang terutama tentang pengenalan panjang suatu benda masih banyak siswa belum mencapai KKM dengan target KKM 70. Dari 24 siswa hanya 9 siswa yang mencapai KKM. Siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebagian besar belum memahami tentang satuan panjang.

Media Pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan dalam mempermudah guru untuk menyampaikan materi kepada siswa sehingga siswa dapat memahami materi tersebut. Elis Ratnawulan dan Rusdiana (2015:78) menyatakan bahwa ”Media pembelajaran yaitu alat-alat yang membantu untuk mempermudah guru dalam menyampaikan isi/materi pelajaran. Gagne dalam Ali Mudlofir dan Evi Fatimatur. Mohamad Syarif Sumantri (2015:326) menyatakan bahwa “Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar siswa”. Imas Kurniasih dan Berlin Sani (2017:31) menyatakan bahwa “Media Pembelajaran merupakan peralatan yang membawa pesan-pesan untuk mencapai tujuan pembelajaran”. Ega Rima Wati (2016:3) menyatakan bahwa “Media Pembelajaran merupakan alat dan teknik yang digunakan sebagai perantara komunikasi antara seorang guru dan siswa”.

Pengertian Media Benda Konkret merupakan suatu alat/benda-benda yang ada di lingkungan sekitar, mudah diperoleh, tidak berbahaya, berwarna serta ditampilkan dalam bentuk menarik dan dapat digunakan dalam pembelajaran. Rima Wati (2016:25) menyatakan “Benda nyata merupakan benda yang dapat dilihat, didengar, atau melahirkan pengalaman bagi siswa. Tujuan dari ditampilkannya benda nyata tersebut untuk memberikan pengalaman langsung kepada para siswa”. Mohamad Syarif Sumantri (2015:161) meyatakan bahwa “Konkret mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkret, yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak-atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar”.

Langkah-Langkah Pembelajaran Menggunakan  Media Konkret Agar proses pembelajaran dapat berlangsung dan berhasil dengan baik, maka perlu menempuh beberapa langkah dalam menggunakan media benda konkret. Langkah-langkah tersebut menurut Soulier dalam Yetrae (2013:27) adalah : (1) Menetapkan tujuan yang jelas, (2) Merumuskan tujuan perilaku khusus secara tepat, (3) Memilih alat pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya dan mengetahui karakteristik peserta didik secara tepat, (4) menyusun perencanaan pelajaran, (5) Melaksanakan penyajian pembelajaran yang berpusat keterlibatan peserta didik dan dikombinasikan dengan media, (6) Melakukan kegiatan tindak lanjut, (7) Melakukan evaluasi.

Hasil Penelitian

Pada perbaikan pembelajaran siklus I peneliti melalui pemanfaatan media benda kongkrit,berdasarkan pembagian kelompok tanpa membedakan tingkat kecerdasan siswa, pada akhir siklus I siswa mengalami peningkatan ketuntasan dari pra siklus ketuntasan siswa 41,7 % atau 10 siswa dan pada siklus I ketuntasan siswa 70,1 % atau 17 siswa. Melalui media benda kongkrit , siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, dan bermain sendiri atau memperhatikan yang lain, mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran, materi yang disampaikan guru tidak diterima siswa yang gagal dalam perbaikan pembelajaran siklus I, maka peneliti masih perlu melaksanakan perbaikan pemeblajaran siklus II.

Pada perbaikan pembelajaran siklus II melalui media benda kongkrit berdasarkan pembagian kelompok dengan membedakan tingkat kecerdasan dan melibatkan seluruh siswa secara langsung dalam pembelajaran pada akhir siklus II ketuntasan siswa mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dari siklus I ketuntasan siswa 70,1 % atau 17 siswa dan pada siklus II ketuntasan siswa 95,8 % atau masih ada satu siswa tuntas dengan hasil yang memuaskan, maka peneliti tidak melaNjutkan siklus berikutnya. Menurut Koib dan Suciati (2005: 4.2) belajar melalui pengalaman menekankan pada hubungan yang harmonis antara belajar, bekerja, serta aktifitas  kehidupan dengan penciptaan pengetahuan itu sendiri hasil yang dicapai lebih tahan lama.

Simpulan

Setelah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) muatan matematika dalam dua siklus dapat diambil simpulan:

  1. Pembelajaran matematika dengan menggunakan media benda konkret dalam suatu pembelajaran mampu mengubah sikap dan tingkah laku siswa menjadi senang dalam mengikuti pelajaran.
  2. Penggunaan metode demonstrasi dan penggunaan media benda konkret akan memudahkan siswa untuk menemukan sendiri hasil penyelesaian soal tentang satuan panjang pada suatu benda.
  3. Kegiatan pembelajaran matematika di dalam kelas akan lebih menarik dan terkesan pada siswa apabila guru mampu memilih, menentukan dan menampilkan media yang sesuai. Siswa diberi kesempatan dan terlibat aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan cara memberikan latihan soal dengan metode permainan.
  4. Pemberian latihan yang berulang-ulang dan soal yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang satuan panjang suatu benda.
  5. Kegiatan pembelajaran dengan cara kerja kelompok dalam kelompok-kelompok kecil, dimana pada tiap kelompok terdiri dari siswa-siswa dari berbagai tingkat kemampuan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang satuan panjang suatu benda.
Exit mobile version