Lingkarjateng.id – Pada momentum Hari Santri Nasional 2023, M. Yusrul Niam Aulamuna berharap agar para santri semakin bermanfaat dan berguna bagi banyak orang serta menjadi pelopor kebaikan, seperti para pendahulu yang sudah membaktikan dirinya untuk bangsa dengan sebaik-baiknya.
Agar bermanfaat bagi banyak orang, Ia mengatakan bahwa salah satu skill yang harus dimiliki santri bisa berupa mendalami terapi.
Ketertarikan dirinya terhadap pengobatan alternatif sudah ada sejak tahun 2018 silam. Ia mendalami bisang kesehatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang mengalami masalah kesehatan.
Pengobatan yang ia dalami adalah terapi rukiyah dan hipnoterapi. Metode rukiyah memiliki keampuhan tersendiri. Terapi ini mampu mengobati penyakit medis maupun non medis.
“Manfaat rukiyah ini sangatlah banyak. Tujuannya mensiarkan Al Quran kepada khalayak luas,” kata Niam sapaan akrabnya.
Sedangkan hipnoterapi adalah praktik pengobatan tambahan yang ia lakukan. Pengobatan ini berupa memberikan sugesti atau dorongan positif kepada pasien. Dengan begitu, di dalam tubuh pasien akan muncul energi positif.
Dalam praktiknya, setiap calon pasien diminta yakin dan percaya bahwa Allah SWT mampu menyembuhkan penyakit melalui Al-Quran.
Niam mengatakan bahwa, pasien yang mengalami tanda-tanda ini harus menjani rukiyah, di antaranya punggung terasa berat, lupa rakaat sholat, was-was, dan mengalami sedih yang berlebih.
Ia menjelaskan, efek dari terapi rukiyah ini tak semuanya mengalami kerasukan jin karena setiap orang memiliki reaksi yang berbeda-beda.
“Mereka ada yang mutah dan ada yang sendawa. Reaksi setiap orang berbeda-beda,” jelasnya.
Berdasarkan pengalaman Niam selama ia mendalami terapi ini, ia pernah menyembuhkan orang yang mengalami depresi. Bahkan, pasein tersebut hampir dua kali melakukan percobaan bunuh diri. Beruntung, nyawa pasien itu tidak melayang.
Melihat kasus tersebut, Niam mengobati dengan dua metode terapi. Pasien mendapatkan hipnoterapi dengan diberikan sugesti positif setelah itu baru dilakukan rukiyah.
“Saya berikan dorongan energi positif, baru setelah itu saya rukiyah,” ujarnya.
Semua terapi tersebut, kata Niam, tidak dipatok biaya. Baginya menentukan tarif harga adalah pantangan yang dilarang. Niam secara ikhlas menerima setiap pemberian dari para pasiennya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)