Lingkarjateng.id – Semakin ke sini wacana sukses muda seolah menjadi life goals yang harus dicapai bagaimanapun caranya. Sampai-sampai faktor kesehatan dinomor sekiankan. Jadi, tidak heran kalau istilah “jompo” di usia muda mulai sering kita dengar beberapa waktu belakangan ini.
Menilik lini masa media sosial, khususnya Twitter, banyak komentar maupun cuitan anak-anak muda masuk rumah sakit gara-gara sering begadang, kena strok di usia muda, asam lambung naik karena sering menunda maupun telat makan. Lalu baru-baru ini, seorang mahasiswi di Malang yang memilih ngekos untuk fokus skripsi, ditemukan tak bernyawa dalam kamar kos yang diduga karena sakit.
Gaya hidup yang lebih banyak rebahan, duduk terlalu lama baik untuk bekerja maupun belajar tapi jarang menggerakkan badan bisa jadi pemicu munculnya berbagai penyakit, bahkan berisiko untuk kesehatan jantung. Alasannya? Karena kalori yang keluar cuma sedikit.
Mengutip kardiolog dari North Carolina, dr. Kevin Campbell duduk dalam jangka waktu yang lama bisa mengurangi aktivitas otot, khususnya otot besar pada kaki dan punggung sehingga menurunkan kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah dan mengenyahkan lemak-lemak berbahaya dalam darah. Duduk terlalu lama juga merusak fungsi pembuluh darah dan meningkatkan rasa lapar. Bila ditambahkan, terlalu lama duduk juga berpotensi menyebabkan obesitas.
Yang membuat tambah miris, terlalu lama duduk juga meningkatkan risiko kematian. Seperti dikatakan Neville Owen bahwa semakin lama duduk, semakin sedikit bergerak. Semakin sedikit bergerak semakin tinggi risiko kesehatan yang ditanggung. Nah, ‘kan bagaimana mau sukses muda kalau kesehatan tubuh saja diabaikan?
Jangan biasakan begadang
Bang Rhoma Irama bilang, jangan begadang kalau tidak ada artinya. Sebenarnya, kebiasaan begadang akan mempengaruhi pola tidur. Lalu, pola tidur yang buruk akan mempengaruhi penurunan kemampuan fisiologis dan psikologis. Akibatnya, tingkat kesehatan tubuh semakin rendah, mudah lelah, letih, serta mengakibatkan ketidakstabilan emosional.
Perlu diingat juga bagi kaum ambis untuk tidak memaksakan begadang ketika lagi banyak tugas atau pekerjaan. Akan lebih baik bila mengistirahatkan tubuh lalu bangun lebih awal untuk melanjutkan tugas atau pekerjaan. Usahakan tidur cukup 7-8 jam per hari. Jika memungkinkan istirahat 30 menit sampai satu jam di siang hari ketika waktu istirahat di malam hari belum cukup.
Jangan malas gerak
Jika aktivitas kamu banyak dilakukan dengan duduk, usahakan istirahat atau memberi jeda selama 5-10 menit setiap dua jam. Misalnya dengan berdiri dan melakukan peregangan ringan, manfaatkan waktu untuk ke toilet, atau apapun itu untuk membuat otot kita bergerak.
Kamu juga bisa melakukan olahraga ringan seperti berjalan cepat 30-40 menit sehari, naik-turun tangga, jumping jacks, squat, wall push up, atau hula hoop.
Jangan menunda makan
Load pekerjaan atau tugas yang menumpuk seringkali membuat seseorang menunda makan karena merasa tanggung untuk ditinggalkan. Kamu harus setop kebiasaan buruk ini. Kebiasaan menunda makan bakal menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang dampaknya tidak dirasakan secara instan, tetapi jika berlangsung lama akan mengakibatkan risiko kesehatan yang lebih besar.
Menunda makan dapat membuat suplai gula darah menurun, akibatnya akan mengganggu daya konsentrasi, kinerja otak dan mental, serta mudah kelelahan. Saat kamu menunda makan, tubuh akan mengaktifkan survival mode dengan menghemat kalori yang tersisa agar bisa menjalankan fungsi metabolisme tubuh.
Jika kesibukan membuat waktu makan berkurang, makan dalam porsi sedikit tapi dalam frekuensi yang sering akan membantu menjaga stabilitas metabolisme tubuh. Kamu juga bisa menyediakan makanan ringan namun mengenyangkan seperti makanan yang mengandung tinggi fiber dan protein.
Makanya, yuk, jangan lakukan ketiga kebiasaan buruk di atas kalau tidak mau “jompo” usia muda. (Lingkar Network | Ulfa – Lingkarjateng.id)
Sumber Referensi:
Indonesia, VOA. (2018). VOA Indonesia: Duduk Terlalu Lama, Berisiko Bagi Kesehatan. Diakses pada 14 Agustus 2022, dari https://www.voaindonesia.com/a/duduk-terlalu-lama-berisiko-bagi-kesehatan/
Owen, Neville. (2012) Sedentary behavior: Understanding and influencing adults’ prolonged sitting time. Preventive Medicine, 55(6) 535-539.
Swari, R.C. (2021). Hellosehat: 5 Dampak yang Berbahaya bagi Kesehatan Jika Sering Telat makan. Diakses pada 14 Agustus 2022, dari https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/bahaya-jika-sering-telat-makan/