Unik, Cara Warga Pedurungan-Semarang Memperingati Hari Ibu

A 1

UNIK: Ibu-ibu melakukan senam bersama mengenakan kebaya untuk memperingati Hari Ibu, Minggu (19/12). (Dinda Rahmasari/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Ada yang unik dengan cara Ibu-Ibu dari RW 9 Perumahan Graha Mukti Utama Tlogomulyo, Pedurungan, Semarang dalam memperingati Hari Ibu yang jatuh tanggal 22 Desember mendatang. Pasalnya, setelah berdandan cantik dan mengenakan kebaya, mereka bersenam ria di lapangan RW.

Ketua RW 9, Sugeng Santoso mengatakan, senam dengan kebaya adalah salah satu simbol bahwa meskipun punya banyak pekerjaan, tetapi seorang ibu tetap tangguh dan tegar. “Lalu kebaya ini sebagai bentuk perwujudan jiwa ibu-ibu yang selalu bisa tampil cantik,” ujar Sugeng di sela-sela acara, Minggu (19/12). 

Sugeng mengaku salut pada ibu-ibu di RW-nya yang selalu antusias dan kompak setiap ada kegiatan warga. Bahkan ide senam menggunakan kebaya tersebut juga dari ibu-ibu sendiri yang mencetuskan.

Pemkot Semarang Kembangkan Wisata Bahari Tambaklorok

“Semua atas inisiatif yang mandiri dari ibu-ibu semua. Bahkan istri saya semalam saking antusiasnya ada senam ini sampai beli dulu,” ucap Sugeng.

Senam dengan kebaya ini, ternyata bukan kegiatan yang pertama. Setiap Minggu sekali di RW 9 mengadakan senam rutin. Bahkan mereka punya satu komunitas senam yang bernama “Senam Gelas” yang artinya Senam Gerakan Lansia Tlogomulyo. Grup senam ini sudah terbentuk sejak 11 tahun yang lalu.

Ketua Senam Gelas, Erny Astiyarniah (55) menyampaikan, jika pemakaian kebaya dalam kegiatan senam untuk memperingati hari ibu ini. “Saya tidak memaksa, kalau enggak ada pakai baju putih saja. Tapi semuanya pada setuju. Saya salut pada ibu-ibu,” katanya.

Saat senam dengan kebaya tadi, peserta yang hadir diperkirakan mencapai 30 orang. Namun total dari anggota komunitas Senam Gelas mencapai 70 orang. “Tidak hanya dari RW 9 saja, RW lain yang mau ikut juga boleh,” ungkapnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version