Lingkarjateng.id – Sering kali dengan bertambah usia, Anda mengalami kerusakan rambut seperti rambut rontok. Apalagi saat keramas atau ketika menyisir, hal ini tentunya membuat Anda cemas. Meski permasalahan rambut rontok adalah hal yang wajar dan terjadi setiap orang, namun Anda perlu waspada dan melakukan perawatan agar rambut rontok berkurang.
Dikutip dari Alodokter, rambut rontok merupakan lepasnya rambut secara berlebihan hingga menyebabkan penipisan dan kebotakan, baik sementara maupun permanen. Jumlah rambut yang rontok bisa mencapai 50-100 helai setiap harinya. Jika jumlah rambut yang rontok lebih banyak daripada rambut yang tumbuh, tentu berisiko kebotakan.
Gejala rambut rontok diawali dengan penipisan rambut yang terjadi secara tiba-tiba atau bertahap. Rambut rontok secara berlebihan dalam dunia medis dikenal dengan telogen effluvium yang mana kerontokan terjadi secara menyeluruh pada bagian kepala sehingga menyebabkan kebotakan pada satu area saja (pitak). Hal ini menyebabkan rambut tampak tipis secara keseluruhan. Kondisi ini bisa terjadi setelah tubuh mengalami stres atau tertekan baik secara fisik maupun emosional.
Berikut Lingkarjateng.id rangkum untuk Anda, penyebab rambut rontok dilansir dari hellosehat.
1. Keturunan
Salah satu penyebab rambut rontok parah adalah keturunan. Jika salah satu orang tua Anda pernah mengalami kerontokan, Anda berisiko mengalami hal yang sama. Wanita yang mengalami penipisan rambut secara genetik (androgenetic alopecia) biasanya ditandai dengan penipisan di garis rambut. Walaupun kondisi ini biasa dialami pada usia 50-60 tahun, tak menutup kemungkinan usia 20-an dapat mengalami kondisi yang sama.
Pada umumnya, rambut yang rontok akan diganti dengan rambut yang baru dengan ukuran yang sama. Namun, karena faktor genetik, rambut baru tersebut memiliki tekstur yang tipis.
Apa Saja Kandungan Skincare yang Dapat Mencegah Penuaan?
5 Kandungan Skincare yang Ampuh untuk Cegah Penuaan
2. Kekurangan Vitamin dan Nutrisi
Kekurangan nutrisi dan vitamin dapat menyebabkan kerusakan rambut. Misalnya, kekurangan protein menyebabkan struktur rambut melemah dan pertumbuhan rambut melambat. Biasanya, rambut yang mengalami kerontokan akan terlihat 2-3 bulan setelah Anda kurang mengonsumsi protein. Selain kekurangan protein, rambut rontok juga disebabkan kekurangan Fe (zat besi).
3. Stres
Stres kerap kali terjadi pada sebagian orang, dari stres berat, kecelakaan, melahirkan hingga trauma, dapat menjadi penyebab rambut rontok. Kondisi ini biasa disebut telogen effluvium yang berlangsung sementara.
Stres berat biasanya ditandai dengan helai rambut rontok dari akar yang memiliki kantung lonjong di bagian ujungnya, di mana kantung inilah sebagai tanda jika rambut Anda mengalami seluruh fase pertumbuhan dan siklusnya dipercepat akibat stres.
4. Penyakit di Kulit Kepala
Beberapa faktor yang menyebabkan rambut rontok adalah adanya penyakit di kulit kepala, seperti folikulitis, tinea capitis dan psoriasis. Folikulitis merupakan kondisi ketika folikel rambut meradang lantaran infeksi bakteri, jamur atau virus. Biasanya ditandai dengan rasa gatal, perih, kulit kepala melepuh dan jerawat di kulit kepala.
Sedangkan tinea capitis disebabkan oleh infeksi jamur atau kurap yang dapat menyebabkan benjolan merah dan bercak hitam di kulit kepala. Berbeda dengan psoriasis yang tak hanya terjadi di kulit kepala, tetapi di dahi, bagian belakang leher dan kepala hingga belakang telinga pun mengalami dampaknya.
Apa Saja Tips Memilih Skincare yang Sesuai Jenis Kulit?
Tips Memilih Skincare yang Sesuai dengan Jenis Kulit
5. Hormon
Perubahan hormon saat hamil, melahirkan dan menopause dapat memicu kerontokan rambut. Ketiga kondisi ini berkaitan dengan hormon progesteron dan estrogen. Misalnya, wanita yang baru melahirkan akan mengalami penurunan kadar estrogen dan lebih cepat memasuki fase telogen.
Selain itu, penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon antara seks dan pria juga memicu rambut rontok. Kondisi ini disebut sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang muncul akibat kelebihan hormon androgen. Kelebihan hormon androgen dapat menimbulkan kista dalam rahim, kenaikan berat badan hingga kerontokan rambut.
Demikianlah, 5 penyebab rambut rontok yang dirangkum Lingkarjateng.id. Semoga informasi ini membantu Anda. (Lingkar Network | Jazilatul Khofshoh – Lingkarjateng.id)
Sumber Referensi:
Agustin, Sienny. (2021). Alodokter: Inilah Penyebab Rambut Rontok Berlebihan. Diakses pada 3 Juni 2022, dari https://www.alodokter.com/inilah-penyebab-rambut-rontok-berlebih
Azmi, Nabila. (2019). Hellosehat: Inilah Ragam Penyebab Rambut Rontok yang Tak Anda Duga. Dikases pada 3 Juni 2022, dari https://hellosehat.com/penyakit-kulit/perawatan-rambut/penyebab-rambut-rontok/
Hajhashemi, V., Rajabi, P., & Mardani, M. (2019). Beneficial Effects of Pumpkin Seed Oil as a Topical Hair Growth Promoting Agent in a Mice Model. Avicenna Journal of Phytomedicine. 9(6): 499-504.
Nareza, Meva. (2021). Alodokter: Rambut Rontok. Diakses pada 3 Juni 2022, dari https://www.alodokter.com/rambut-rontok