Lingkarjateng.id – Sering kali di pinggir jalan menjumpai spanduk-spanduk yang berisi iklan obat kuat. Saking menjamurnya iklan obat kuat tersebut, bukankah hal itu menunjukkan permintaan obat kuat yang tinggi dari konsumen?
Obat kuat sendiri digunakan untuk pria dalam mengatasi disfungsi ereksi. Selain itu, obat kuat juga sering digunakan untuk meningkatkan stamina pria agar lama saat berhubungan intim. Sayangnya, banyak sekali obat kuat yang harusnya ditebus menggunakan resep dokter kini beredar di pasaran dan mudah ditemukan di pinggir jalan. Dari merek viagra, cialis hingga levitra dapat dengan mudah ditemukan di toko pinggir jalan, di mana merek-merek obat kuat tersebut harus menggunakan resep dokter. Belum lagi dengan tingkat keamanan dari obat kuat yang diimpor dari luar negeri dan diedarkan tanpa persetujuan badan POM.
Dilansir dari website hellosehat obat kuat pria seperti sildenafil, mengandung senyawa cGMP-specific phosphodiesterase type 5 (PDE5). Senyawa tersebut merupakan jenis protein enzim untuk mengatur sirkulasi pembuluh darah dan merelaksasikan otot-otot di sekitar arteri penis, sehingga darah dapat mudah mengalir ke penis. Jika ereksi tidak terjadi, ini dikarenakan aliran darah yang tidak lancar hingga mengakibatkan arteri sulit melebar.
Pria Tewas Tanpa Celana Ditemukan Tergeletak di Trangkil Pati
Senada diungkapkan oleh website halodoc, obat kuat bekerja dengan merangsang produksi siklik guanosin monofosfat yang berfungsi untuk merelaksasikan otot-otot, sehingga arteri di sekitar penis dapat melebar dan membantu kelancaran ereksi.
Obat kuat tersedia dalam berbagai bentuk, dari obat minum, obat suntik hingga obat oles atau topikal. Beberapa obat kuat mengklaim sebagai obat herbal atau vitaman layaknya suplemen biasa yang dikonsumsi sehari-hari, namun tetap saja Anda perlu berhati-hati dan melakukan riset terlebih dahulu jika ingin membeli dan mengonsumsinya. Alih-alih meningkatkan stamina dan menambah keperkasaan, mengonsumsi obat kuat sembarangan dan melebihi dosis justru membuat masalah baru bagi kesehatan tubuh. Penting bagi Anda untuk memerhatikan efek samping bagi tubuh dari pusing, tekanan darah rendah, mual-mual, berdebar-debar hingga gemetar.
Dikutip dari hellosehat, efek mengonsumsi obat kuat yang paling umum terjadi adalah sakit kepala, sakit perut, badan terasa hangat, hidung tersumbat, sakit punggung, kehilangan pendengaran, gangguan pencernaan hingga perubahan pada penglihatan. Efek samping tersebut tergolong jarang terjadi dan hanya dialami oleh beberapa orang saja. Meski begitu, obat kuat tak dianjurkan dikonsumsi sembarangan apalagi tanpa resep.
Tips Sembuh dari Tuberkulosis
Hellosehat menambahkan, dalam kasus yang jarang terjadi, penggunaan obat kuat berisiko menimbulkan efek samping yang jauh lebih serius dan berbahaya seperti priapismus, Non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy (NAION) hingga retinitis pigmentosa (RP).
Berdasarkan artikel dari The Journal of Sexual Medicine, tingkat keberhasilan obat kuat seperti sildenafil sebesar 59% sampai dengan 80%, tergantung dari usia pemakai. Bagi Anda yang ingin mengonsumsi obat kuat, perlu membaca label kemasan untuk tata cara penggunaan dan memerhatikan efek kontraindikasi serta efek samping kemungkinan yang terjadi jika meminumnya.
Lingkarjateng.id menyarankan untuk membeli obat kuat dengan menggunakan resep dokter, dengan begitu Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter hingga dapat mencegah terjadinya disfungsi ereksi yang tak diinginkan. (Lingkar Network | Jazilatul Khofshoh – Lingkarjateng.id)
Sumber:
Goldstein, I., Tseng, L. J., Creanga, D., Stecher, V., & Kaminetsky, J. C. (2016). Efficacy and Safety of Sildenafil by Age in Men With Erectile Dysfunction. The Journal of Sexual Medicine, 13(5), 852-859.