Hukum Tidur Sepanjang Hari saat Puasa Ramadhan

ILUSTRASI: Seseorang yang tidur sepanjang hari saat menjalani puasa Ramadhan. (Sumber Gambar: Freepik @drobotdean)

ILUSTRASI: Seseorang yang tidur sepanjang hari saat menjalani puasa Ramadhan. (Sumber Gambar: Freepik @drobotdean)

Lingkarjateng.idDi Indonesia sendiri, durasi berpuasa kurang lebih selama 13 jam. Selama itu pula, orang yang berpuasa tidak boleh makan dan minum. Kondisi ini membuat badan lemas dan mudah lelah dan menjadi alasan untuk tidur sepanjang hari.

“Tidur orang puasa merupakan ibadah, diamnya merupakan tasbih, amalnya dilipatgandakan (pahalanya), doanya dikabulkan dan dosanya diampuni.”

Dari hadist tersebut, banyak yang menganggap dengan tidur di bulan Ramadhan sudah masuk kategori ibadah. Padahal, lafadz dalam hadis ini para ulama sepakat menyatakan status kepalsuannya.

Bagaimana Mengatur Waktu Tidur saat Puasa Ramadhan?

5 Tips Mengatur Waktu Tidur saat Puasa Ramadhan

Al-Imam Al-Baihaqi yang menuliskan lafadz itu dalam kitabnya yang berjudul Syu’ab Al-Iman, kemudian dinukil oleh As-Suyuti di dalam kitab yang berjudul Al-Jami’ush Shaghir menyebut status hadis ini lemah (dhaif). Namun, dilihat dari perawi Sulaiman bin Amr An-Nakha’i yang berkedudukan pemalsu hadis, para ulama menyebut hadis ini sudah kategori hadis palsu (maudhu’).

Dilansir dari NU online, menurut Madzhab Syafi’i orang yang tidur seharian saat puasa Ramadhan dan telah berniat saat malam harinya, puasanya tetap sah.

Dan mereka (para ulama) telah bersepakat bahwa apabila seorang yang berpuasa bangun sebentar dari tidur di siang hari, kemudian tidur lagi maka sah puasanya.” (Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, Al-Majemuk Syarhul Muhadzdzab juz VI halaman 384)

Namun, jika tidur sepanjang hari dengan meninggalkan kewajiban lain seperti sholat wajib merupakan dosa besar.

Sumber Gambar: Freepik @stockking

Adapun dalam menjalani puasa Ramadhan, ada baiknya meningkatkan ibadah puasa dengan tidak memperbanyak tidur di siang hari hingga merasa lapar dan haus. Sebab dengan demikian, akan membuat hati menjadi jernih.

Bagaimana Hukum Mencicipi Masakan saat Puasa Ramadhan?

Inilah Hukum Mencicipi Masakan saat Puasa Ramadhan

“Sebagian dari tata krama puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar dan haus dan merasakan lemahnya kekuatan, dengan demikian hati akan menjadi jernih.” (Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulumuddin juz 1 halaman 246)

Oleh karena itu, tidur banyak-banyak di tengah hari pada bulan Ramadhan dengan alasan bahwa tidur adalah ibadah, jelas-jelas tidak ada dasarnya. Apalagi Rasulullah SAW tidak pernah mencontohkan untuk menghabiskan waktu siang hari untuk tidur.

Kalau dalam istilah qailulah, praktik tidur Rasulullah SAW hanyalah sejenak, hanya 5-10 menit saja.

Jika ingin tidur, usahakan untuk tidur secukupnya. Namun, jika tidurnya hanya untuk menghilangkan kepayahan, mengulur waktu menunggu waktu berbuka puasa, hanyalah sia-sia.

Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan saat Puasa Ramadhan?

6 Tips Aman Menurunkan Berat Badan saat Puasa Ramadhan

Dari Abu Hurairah berkata, “Rasulullah SAW bersabda: Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahalanya selain lapar dan berapa banyak orang yang sholat malam tidak mendapatkan selain begadang.” (HR. Ahmad)

Sumber Gambar: Freepik @jcomp

Selain itu, Ibnu Hajar al-Haitami menjelaskan “Abu al-Aliyah berkata: Orang berpuasa tetap dalam ibadah selama tidak menggunjing orang lain, meskipun ia dalam keadaan tidur di ranjangnya. Khafshoh (Istri Rasulullah yang ke-4) pernah mengatakan: betapa nikmatnya ibadah sedangkan aku tidur di ranjang.” (Ahmad Ibnu Hajar al-Haitami, Ittihaf Ahli al-Islam bi Khushushiyyah as-Shiyam, halaman 65)

Hal senada diungkapkan oleh Syekh Nawawi al-Bantani, “Hadis tidurnya orang berpuasa adalah ibadah ini berlaku bagi orang berpuasa yang tidak merusak puasanya, misal dengan perbuatan ghibah. Tidur meskipun merupakan inti kelupaan, namun akan menjadi ibadah sebab dapat membantu melaksanakan ibadah.” (Syekh Muhammad bin Umar an-Nawawi al-Bantani, Tanqih al-Quh al-Hatsits, halaman 66)

Jelas dari riwayat di atas, tidur saat puasa Ramadhan memang boleh asalkan tidak meninggalkan kewajiban seperti sholat wajib. Selain itu, tidur dikatakan ibadah jika tidak merusak puasanya seperti tidak menggunjing (ghibah) orang lain.

Demikianlah hukum tidur sepanjang hari saat berpuasa Ramadhan. Semoga informasi ini dapat membantu Anda. Selamat menjalankan ibadah Ramadhan. (Lingkar Network | Jazilatul Khofshoh – Lingkarjateng.id)

Sumber Referensi:

Ahmad Sarwat, Lc., MA., Ramadhan Antara Syariat dan Tradisi, Jakarta Selatan: Rumah Fiqih Publishing, 2020.

Muhammadiyah Cahaya Islam Berkemajuan. Hukum Tidur di Siang Hari Bulan Ramadan: Boleh, Namun Tidak Afdhal. Diakses pada 13 April 2022.

NU Online. M. Ali Zainal Abidin. Maksud Hadits ‘Tidur Orang Berpuasa adalah Ibadah’. Diakses pada 13 April 2022.

NU Online. Tidur Seharian, Adakah Pahala Puasanya? Diakses pada 13 April 2022.

Exit mobile version