Harus Dikontrol! Ini 4 Kebiasaan yang Membuat Generasi Z Terlilit Utang

ILUSTRASI: Seorang perempuan dari generasi Z yang menggunakan kartu kredit untuk memenuhi gaya hidup. (Freepik @stockking/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Seorang perempuan dari generasi Z yang menggunakan kartu kredit untuk memenuhi gaya hidup. (Freepik @stockking/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Generasi Z lahir di era teknologi berkembang pesat sehingga tak heran jika mereka terkenal sebagai individu yang cakap menggunakan teknologi dan internet.

Kelihaian generasi Z menggunakan teknologi dan internet juga mendorong mereka pintar memanfaatkan peluang yang ada di dunia maya untuk mendapatkan penghasilan sejak dini. Namun, sikap konsumtif ternyata menjadi jebakan batman bagi generasi Z terlilit utang. Apalagi kini inovasi fintech sudah banyak yang menawarkan skema buy now pay later atau beli sekarang bayar nanti alias kredit.

Nah, berikut ini kebiasaan-kebiasan yang membuat generasi Z terlilit utang:

1. Susah Mengerem Belanja Online

Belanja online adalah salah satu tren yang sangat populer di kalangan generasi Z. Belanja secara daring memang terkadang lebih menguntungkan karena harga lebih terjangkau dan bisa gratis biaya pengiriman sehingga tidak heran jika generasi Z lebih memilih belanja daring.

Sayangnya, kemudahan berbelanja secara daring ini bisa menjadi jebakan yang menguras finansial jika tidak bisa mengontrol keinginan. Diskon besar yang ditawarkan took daring menjadi penggoda terbesar untuk mendapatkan barang padahal belum tentu dibutuhkan. Oleh sebab itu, generasi Z harus bisa membuat kebutuhan prioritas agar tidak terlilit utang.

2. Gaya Hidup Konsumtif

Gaya hidup konsumtif menjadi salah satu alasan terbesar generasi Z terlilit utang. Di era generasi Z banyak sekali kedai kopi cantik yang cocok menjadi tempat tongkrongan. Selain itu layanan pesan antar makanan secara online juga menjadi penyumbang generasi Z tergoda mengeluarkan uang untuk mencoba berbagai jenis kuliner.

3. Ketergantungan Pay Later

Dewasa ini dunia teknologi semakin canggih, bahkan sistem lokapasar kini dilengkapi dengan skema pay later yang memudahkan penggunanya mendapatkan barang yang diinginkan saat itu tidak memiliki uang. Ketergantungan pada pinjaman daring tanpa jaminan juga bisa menjadi masalah generasi Z terlilit utang. Karena proses pengajuan pinjaman online yang mudah, beberapa generasi Z mungkin tergoda untuk sering mengajukan pinjaman tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjangnya.

4. Ketagihan Layanan Kartu Kredit

Mirip pay later, layanan kartu kredit juga memanjakan generasi Z untuk memenuhi gaya hidup mewah. Namun, generasi Z perlu waspada penggunaan kartu kredit untuk memenuhi kebutuhannya khususnya untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif. Pasalnya pemakaian kartu kredit akan membuat tagihan membengkak melalui bunga serta biaya layanan. Kebiasaan ini dapat memberi pengaruh buruk terhadap kondisi keuangan karena beban cicilan semakin menggunung.

Demikian empat kebiasaan yang bisa membuat generasi Z terlilit utang. Agar kebiasaan buruk ini tidak memperburuk kondisi finansial, generasi Z perlu mengatur skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan dan gaya hidup.  (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version