Gerakan Literasi Pembuatan Pojok Baca (GELIPOCA)

POTRET: Guru SD Negeri Cilacap 07, Leni Agil Widiastuti,S.Pd. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

POTRET: Guru SD Negeri Cilacap 07, Leni Agil Widiastuti,S.Pd. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

OLEH: Leni Agil Widiastuti,S.Pd. Guru SD Negeri Cilacap 07

KETERAMPILAN membaca yang sudah kita kenal adalah membaca, menulis,menyimak, berbicara. Dimana untuk keterampilan membaca dan menulis adalah keterampilan yang dikenal lebih dahulu dalam peradapan dunia. Apalagi di era digital sekarang ini kemampuan membaca dan menulis sangat penting bagi individu dalam mempertahankan hidup dan kehidupannya.

Dalam pendidikan, salah satu hal yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar adalah minat baca yang dimiliki oleh peserta didik. Meningkatkan minat baca kini sangat diperlukan karena keadaan dunia yang mengglobal secara tidak langsung memaksa kita untuk mempertajam pengamatan kita terhadap informasi-informasi yang beredar. Selain itu, keadaan ini juga menuntut kita untuk memperbaiki kualitas diri.

Salah satu kunci untuk mencapai hal tersebut adalah dengan membaca (Natalia, Bahari, Y., Parijo. (2014) melalui pembiasaan yang dilakukan kelas yaitu melakukan kegiatan membaca 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Hal ini adalah rutinitas yang wajib dilakukan, tapi memiliki kesan membosankan dan kurang menarik karena tidak ada tindak lanjut dari kegiatan yang dilakukan.

Untuk melakukan peningkatan minat baca dengan Gerakan Literasi Pembuatan Pojok Baca (GELIPOCA) di kelas sebagai upaya tindak lanjut dari pembiasaan kegiatan literasi 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Pembuatan pojok baca di kelas nantinya akan dilakukan oleh para siswa dibimbing oleh Guru Kelas. Dengan pembuatan pojok baca akan menumbuhkan kreatifitas dan kerjasama dari para siswa.

Adapun prosedur dari kegiatan literasi ini yaitu para siswa membaca buku di pojok kelas setiap hari, setelah selesai membaca satu buah buku para siswa diminta untuk membuat sinopsis dari buku yang sudah selesai dibaca.

Gemar membaca adalah suatu pola kebiasaan seseorang untuk melakukan aktivitas dari berbagai bacaan dan tidak hanya dari satu sumber saja, yang bertujuan untuk memperoleh informasi secara luas dan merupakan salah satu cara untuk memperoleh ilmu. Oleh karena itu, pentingnya meningkatkan literasi di Indonesia untuk masa depan penerus bangsa dengan ilmu-ilmu yang didapat dari hasil membaca di kehidupan sehari-hari serta perlunya menanamkan kesadaran diri dalam mengembangkan minat membaca siswa sekolah dasar.

Perpustakaan merupakan suatu sarana yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan dunia pendidikan. Pendidikan tidak akan mungkin terselenggara dengan baik bila tidak didukung oleh sumber sarana belajar yang diperlukan dalam kegiatan belajar-mengajar, perpustakaan sebagai pusat sumber daya informasi menjadi tulang punggung gerak majunya suatu institusi terutama institusi pendidikan, di mana tuntutan untuk adaptasi terhadap perkembangan informasi sangat tinggi (Suwarno, 2010: 37).

Harapan digunakannya metode ini adalah untuk meningkatkan minat baca peserta didik. Jika peserta didik dalam keadaan senang dalam menghadapi materi maupun persoalan yang mengharuskan mereka membaca, maka pencapaian hasil belajar pun diharapkan akan meningkat, serta tujuan pembelajaran dapat tercapai. Peralihan situasi dari yang membuat ngantuk, menjenuhkan, membosankan, dan tegang menjadi rileks, bersemangat, tidak mengantuk, lebih perhatian dan muncul rasa tertarik untuk membaca setiap pendidik menyajikan materi bacaan karena disesuaikan dengan minat baca peserta didik.

Metode Gerakan Literasi Pembuatan Pojok Baca (GELIPOCA) adalah sebuah metode yang digunakan untuk meningkatkan minat baca dengan menyajikan bacaan yang dibuat perlembar untuk menarik perhatian peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan sebelum pembelajaran dimulai serta dilakukan ketika di rumah didampingi orang tua. Kegiatan ini juga diharapkan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Pada masa usia dini, masa perkembangan, maupun masa lanjut usia, perlu sekali dipupuk minat membaca karena dengan membaca seseorang akan memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman. (Nourhikmah. 2020). Oleh karena itu, pentingnya meningkatkan literasi di Indonesia untuk masa depan penerus bangsa dengan ilmu-ilmu yang didapat dari hasil membaca sangatlah diperlukan, salah satu caranya yaitu dengan pembiasaan membaca yang dilakukan setiap hari.

Perpustakaan memiliki peranan yang signifikan untuk mendukung gemar membaca dan meningkatkan literasi informasi, juga untuk mengembangkan siswa supaya dapat belajar secara independen. (Iztihana, A. 2020). Hal yang dapat membuat anak senang membaca berbeda-beda, jadi buku yang tersedia perpustakaan juga harus beragam, juga bisa dengan menerapkan metode Gerakan Literasi Pembuatan Pojok Baca (GELIPOCA). Penataan ruang perpustakaan juga harus diperhatikan, karena dengan penataan yang baik maka akan menarik pengunjung untuk datang ke perpustakaan.

Upaya meningkatkan minat baca siswa sekolah dasar menjadi tanggung jawab bersama, antara siswa itu sendiri, guru maupun orang tua (Elendiana, M. (2020). Dalam meningkatkan minat baca peserta didik perlu dukungan dari berbagai pihak, yaitu: guru, peserta didik, lingkungan mapun orang tua. Apriliani, S. P., & Radia, E. H. (2020) Pengembangan media pembelajaran buku cerita bergambar sangat penting untuk meningkatkan minat membaca siswa. Bahan bacaan yang hanya mengandalkan buku teks memang kurang menarik bagi peserta didik, maka disini pendidik penting untuk menyediakan bahan bacaan yang disesuaikan minat baca, salahnya satunya dengan kegiatan Gerakan Literasi Pembuatan Pojok Baca (GELIPOCA).

Daftar Pustaka

Risna, N., Bahari, Y., Parijo. (2014). Upaya Guru Dalam Mengatasi Rendahnya Minat Baca Siswa Di Perpustakaan Sd Negeri 4. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Volume 03 Nomor 10.

Apriliani, S. P., & Radia, E. H. (2020). Pengembangan media pembelajaran buku cerita bergambar untuk meningkatkan minat membaca siswa sekolah dasar. Jurnal basicedu4(4), 994-1003.

Exit mobile version