Cegah Stres, Ini Waktu yang Tepat untuk Lakukan Self Care Menurut Psikolog

Cegah Stres Ini Waktu yang Tepat untuk Lakukan Self Care Menurut Psikolog

ILUSTRASI: Seorang perempuan yang menikmati waktu luang untuk diri sendiri. (Freepik/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id Psikolog klinis dewasa lulusan Universitas Indonesia, Tiara Puspita mengatakan bahwa self care atau rutinitas merawat diri untuk menjaga keseimbangan emosional, harus dilakukan secara sadar dan tahu kapan untuk mengatur waktu sesuai kebutuhan.

Ia mengatakan, semakin banyak aktivitas dan pekerjaan, maka semakin minim waktu untuk melakukan perawatan diri yang “mindfulness”, maka dari itu perawatan diri yang singkat namun intens bisa menjadi cara untuk meredakan stres.

Ia mengatakan, cara untuk menjaga kesehatan emosional dan mental bisa dilakukan dengan membagi waktu seperti meluangkan 10 menit untuk latihan pernapasan, berjalan dengan memperhatikan sekitar, dan bersyukur atas apa yang terjadi hari ini.

Anak Stres Berisiko Mengalami Masalah Psikologis, Berikut 10 Tips Cara Mengatasinya

Cara lain yang juga bisa dilakukan seperti berolahraga, makan makanan bergizi dan tidur teratur.

Konselor di Tiga Generasi dan International Wellbeing Center ini mengatakan self care bisa dilakukan berkala atau sebulan sekali dengan perencanaan saat tubuh sudah terasa selalu lelah, mulai gelisah, dan sensitif terhadap hal-hal kecil.

Terkadang, kata dia, seseorang tidak sadar dirinya sudah terlalu lelah secara mental sampai menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti masalah pencernaan, kulit sensitif, dan gatal-gatal.

Buruan Praktekin! Ini Lima Cara Kurangi Stres Tanpa Bikin Kantong Jebol

Self care bisa dilakukan dengan perencanaan dan budgeting yang dilakukan setiap bulan, agar tidak mengganggu pengeluaran regular dan tidak menjadi masalah baru karena dana yang tidak terkontrol.

Apa dampak buruk akibat tak lakukan self care?

Jika seseorang tidak melakukan self care secara rutin, maka setiap ada masalah kecil akan selalu meledak-ledak dan tidak bisa mengontrol emosinya, yang akhirnya berdampak negatif terhadap dirinya sendiri serta keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Ia mengatakan, kalau jangka panjang bisa jadi stres kronis, jadi sakit secara fisik sampai opname, level tertingginya bisa jadi burnout.

Tips Cegah Stres saat Menyiapkan Resepsi Pernikahan Menurut Psikiater

Tiara mengatakan baik laki-laki maupun perempuan sama-sama memerlukan self care, namun cara untuk memenuhi itu semua berbeda-beda masing-masing individu.

Menurutnya, laki-laki rentan mengalami depresi karena sulit untuk bercerita, sehingga sering mengalihkan dirinya ke hobi. Sementara wanita biasanya mengalihkan stresnya dengan berbelanja atau pergi bersama teman.

Namun semua perlu direncanakan dan tetap disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas agar tidak menimbulkan masalah atau faktor stres yang baru. (Lingkar Network | Anta – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version