Butuh Kesabaran, Ini 5 Tips Menghadapi Anak yang Cengeng

ILUSTRASI: Seorang anak kecil menangis. (Freepik @user15285612/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Seorang anak kecil menangis. (Freepik @user15285612/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Menangis merupakan salah satu ungkapan emosional perasaan yang bisa dialami oleh orang dewasa maupun anak-anak. Bagi anak-anak, tangisan merupakan hal yang wajar namun terlalu sering menangis terkadang membuat orang tua maupun orang dewasa kewalahan menghadapinya.

Selain itu, menangis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang efektif bagi anak untuk menyampaikan ketidakkuasaannya menyampaikan perasaan yang ingin diutarakan. Jika menghadapi satu anak menangis saja membutuhkan kesabaran tinggi, maka menghadapi anak cengeng merupakan tantangan lain. Berikut ini beberapa tips menghadapi anak yang cengeng tanpa drama.

1. Memahami Perasaan Anak

Langkah pertama menghadapi anak yang cengeng adalah dengan mencoba memahami perasaannya. Anak yang cengeng cenderung sensitif sehingga interaksi dengan orang lain mudah bermasalah. Oleh karena itu orang tua, orang dewasa, maupun wali murid ketika menghadapi anak yang cengeng dapat mulai mendekati mereka dengan empati dan memahami perasaan.

2. Minta Anak Menjelaskan Perasaannya

Setelah anak merasa tenang, secara perlahan ajak anak untuk komunikasi dan menceritakan apa yang membuat mereka menangis. Terkadang ada anak yang menangis karena mainannya tidak sengaja dijatuhkan temannya dan hal-hal kecil lainnya.

Dengarkan cerita yang diungkapkan, lalu sebagai orang yang lebih dewasa berikan penjelasan yang baik dengan bahasa yang mudah dipahami. Tunjukkan kepada mereka bagaimana menyampaikan maksud mereka dengan jelas. Dengan begitu anak yang cengeng bisa belajar mengelola emosinya.

3. Memberikan Waktu Tenang

Seiring bertambahnya usia, anak perlu belajar untuk mengendalikan emosinya. Orang tua bisa mengajarkan anak cara mengungkapkan emosinya dengan cara yang tepat, misalnya dengan berbicara atau bermain hal-hal yang disukai. Hal ini bisa membantu anak meredakan emosinya. Biasanya setelah emosi anak, orang dewasa bisa lebih mudah menggali informasi terkait yang membuat si kecil menangis.

4. Konsisten dan Tegas

Sebagian orang tua tidak tega melihat anaknya menangis, namun kebiasaan ini justru bisa dimanfaatkan anak agar terbebas dari dimarahi. Orang tua dan orang dewasa lainnya harus bisa menunjukkan batasan kepada anak namun jangan sampai memberikan reaksi yang berlebihan seperti memukul atau berteriak.

5. Mengapresiasi Usahanya

Dengan langkah yang konsisten ketika menghadapi anak yang cengeng, seiring berjalannya waktu mereka akan membuat kemajuan. Berikanlah apresiasi ketika anak sudah mampu membuat kemajuan dalam mengendalikan emosi. Hadiah-hadiah kecil akan memacu semangat mereka untuk melakukan hal-hal baik lainnya.

Mendidik anak yang cengeng memang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Namun, dengan menerapkan tips-tips di atas, orang tua dapat membantu anak untuk belajar mengendalikan emosinya dan menjadi anak yang lebih mandiri. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version