Oleh: Rukani, S.Pd.SD, Guru SDN Tambahmulyo 2
MATEMATIKA adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Matematika di SD berkaitan dengan kegiatan membilang, dan berhitung.
Berhitung adalah hal dasar yang senantiasa dipelajari peserta didik kelas satu hingga kelas enam. Kenyataannya, peserta didik usia SD termasuk dalam perkembangan kognitif piaget operasional konkret. Guru berupaya baik menggunakan media konkret hingga abstrak untuk membelajarkan peserta didik agar paham dan lancar berhitung dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan berhitung siswa khususnya di SD masih tergolong rendah.
Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil penilaian prestasi belajar matematika yang masih perlu banyak perbaikan dan peningkatan. Peserta didik juga merasa pelajaran matematika adalah hal sulit, sehingga peserta didik jarang yang menyukai matematika dalam pilihan mereka.
Banyak faktor yang mempengaruhi, diantaranya ketelitian peserta didik dalam belajar serta kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Hal ini menjadi lebih kompleks manakala saat di kelas sebelumnya tidak dioptimalkan dalam pembelajarannya sehingga saat di kelas enam peserta didik dan guru akan mengalami kesulitan karena kelas enam memiliki waktu yang relative lebih singkat dan merupakan penerapan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya.
Materi matematika kelas tinggi lebih banyak penerapan dan pengembangan materi kelas sebelumnya. Apalagi materi kelas VI lebih banyak dalam pemecahan masalah pembelajaran berupa soal cerita dengan penyelesaian yang bertahap.
Soal cerita dalam matematika adalah soal matematika yang berkaitan dengan masalah di kehidupan sehari-hari yang disajikan dalam bentuk uraian. Hal ini merupakan tantangan bagi peserta didik untuk lebih teliti dan bernalar kritis dalam menanggapi dan memahami soal, misalnya saja pada materi pecahan melalui kegiatan bermain kartu soal metode belajar soal cerita nilai pecahan kelas VI.
Permainan dalam pembelajaran dapat melepaskan segala macam endorfin positif dalam tubuh, melatih kesehatan, dan membuat kita merasa hidup sepenuhnya. Bagi banyak orang, ungkapan kehidupan dan kecerdasan kreatif yang paling tinggi di dalam diri mereka tercapai dalam sebuah permainan. Dalam bermain juga terjadi proses belajar. Belajar dan bermain keduanya terjadi perubahan, yang dapat mengubah tingkah laku, sikap dan pengalaman.
Soal uraian kelas VI menekankan pada soal HOTS agar peserta didik dapat berpikir kritis dalam menanggapi suatu masalah matematika dan lebih mengarah pada soal dalam penerapan kehidupan lehari-hari agar peserta didik lebih kontekstual.
Soal cerita dalam matematika adalah soal matematika yang berkaitan dengan masalah di kehidupan sehari-hari yang disajikan dalam bentuk uraian. Guru dapat menyajikan suatu proses pembelajaran dalam soal cerita dengan baik, guru dapat menyelesaikan soal cerita itu lewat pemodelan matematika untuk dirinya sendiri. Guru merupakan fasilitator bagi peserta didik sehingga guru memberika pelayanan atau memfasilitasi peserta didik agar dapat menyelesaikan masalah matematika yang sedang dihadapi peserta didik sehingg peserta didik tersebut dapat menyelesaikan permasalahannya dengan maksimal
Permainan kartu soal merupakan upaya guru untuk menstimulasi peserta didik agar aktif, bernalar kritis dan lebih mudah dalam menyelesaikan masalah matematika berkaitan dengan materi pecahan. Salah satu upaya guru merangsang pengembangan potensi siswa agar aktif dan memperoleh hasil belajar yang optimal menggunakan metode diskusi dengan bermain kartu soal yakni metode pembelajaran dengan permainan kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan atau soal-soal yang disusun oleh peserta didik sendiri/grup/guru secara bersama.
Hasil belajar peserta didik yang dibimbing oleh temannya dengan pengarahan dari guru tidak kalah baik, bahkan menurut pengamatan hasil belajar peserta didik yang membimbing sendiri pun juga naik akibat mereka melaksanakan tugas sebagai pembimbing. Dalam hal ini permainan kartu soal tidak hanya melatih peserta didik dalam menjawab dan menyelesaikan sebuah permasalahan. Akan tetapi peserta didik juga menjadi aktif, dapat bekerjasama, bernalar kritis dan lebih berkesan karena kegiatan belajar yang dilakukan tidak hanya duduk tetapi lebih aktif dan dapat berkomunikasi terarah dengan teman di kelas. Peserta didik juga menjadi lebih berkembang Hal ini diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran sehingga hasil belajar peserta didik meningkat dan kemampuan pemahaman peserta didik dalam menyelesaikan soal dapat berkembang.