Lingkarjateng.id – Perundungan (bullying) dapat terjadi di mana saja, termasuk di sekolah, tempat kerja, dan lingkungan sekitar. Apabila terus berlanjut, bullying dapat menimbulkan trauma tidak hanya fisik tapi juga mental dan emosional.
Dampak fisik bullying dapat berupa cedera, luka-luka, dan bahkan kematian. Sedangkan dampak mental bullying dapat berupa depresi, kecemasan, stres, dan gangguan makan. Kemduian dampak emosional bullying dapat berupa rendah diri, rasa tidak aman, dan isolasi sosial.
Akan tetapi mengatasi trauma akibat bullying memerlukan waktu, dukungan, dan upaya yang berkelanjutan. Oleh sebab itu, Jika Anda atau orang yang Anda kenal menjadi korban bullying, penting untuk mencari bantuan untuk menangani trauma bullying. Berikut adalah beberapa cara hilangkan trauma bullying.
1. Berbicara dengan Seseorang yang Dapat Dipercaya
Salah satu langkah pertama dalam mengatasi trauma bullying adalah berbicara dengan seseorang yang Anda percayai. Ini bisa menjadi teman dekat, anggota keluarga, atau profesional kesehatan mental. Berbicara tentang pengalaman Anda dapat membantu melepaskan perasaan yang tertekan dan memberikan dukungan emosional.
2. Cari Bantuan Profesional
Terapis atau konselor yang berpengalaman dalam bekerja dengan korban bullying dapat memberikan bantuan yang sangat berharga. Mereka dapat membantu Anda mengatasi trauma, mengembangkan strategi penanganan stres, dan memberikan dukungan emosional.
3. Mengidentifikasi dan Mengelola Gejala PTSD
Korban bullying sering mengalami gejala yang mirip dengan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). Ini termasuk mimpi buruk, kilas balik, kecemasan, dan reaksi emosional yang kuat terhadap peristiwa yang mengingatkan pada pengalaman traumatis. Mengidentifikasi gejala-gejala ini adalah langkah pertama dalam mengatasi trauma bullying.
4. Mengembangkan Strategi Coping yang Sehat
Penting untuk mengembangkan strategi coping yang sehat untuk mengatasi stres dan kecemasan. Ini bisa termasuk meditasi, yoga, olahraga, atau kegiatan kreatif. Menemukan cara-cara positif untuk mengelola emosi dapat membantu Anda merasa lebih kuat.
5. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri
Sangat umum bagi korban bullying untuk merasa bersalah atau menyalahkan diri sendiri atas apa yang telah terjadi. Penting untuk diingat bahwa Anda bukan yang bersalah dalam situasi tersebut. Bullying adalah tindakan yang tidak dapat diterima, dan pelaku yang seharusnya bertanggung jawab.
6. Bangun Dukungan Sosial
Mendapatkan dukungan dari orang-orang yang peduli adalah kunci dalam mengatasi trauma. Jangan ragu untuk mencari kelompok dukungan atau bergabung dengan komunitas yang dapat memberikan dukungan dan pemahaman.
7. Pelajari Keterampilan Penanganan Konflik
Salah satu cara untuk membangun rasa kepercayaan dan mengatasi trauma adalah dengan belajar keterampilan penanganan konflik. Ini dapat membantu Anda merasa lebih kuat dan dapat menghadapi situasi sulit dengan lebih percaya diri.
8. Terima Proses Penyembuhan Anda
Penyembuhan trauma bullying adalah proses yang memerlukan waktu. Terimalah bahwa ada hari-hari ketika Anda merasa lebih baik dan hari-hari ketika Anda merasa lebih sulit. Yang penting adalah terus bergerak maju dalam perjalanan penyembuhan Anda.
9. Terlibat dalam Pendidikan Anti-Bullying
Banyak korban bullying merasa terinspirasi untuk berkontribusi pada pencegahan bullying. Terlibat dalam kegiatan pendidikan anti-bullying atau menjadi mentor bagi mereka yang menghadapi masalah serupa dapat memberikan perasaan tujuan dan pemulihan yang lebih besar.
10. Ingat Bahwa Anda Berhak Bahagia
Ingatlah bahwa Anda berhak bahagia dan hidup yang bebas dari trauma. Setiap langkah yang Anda ambil menuju penyembuhan adalah langkah menuju kehidupan yang lebih baik.
Selain cara di atas, yakinkanlah korban bahwa ia tidak sendirian dalam perjuangan ini, dan banyak orang yang peduli siap untuk membantunya dalam perjalanan menuju kesembuhan. Sebab mengatasi trauma bullying adalah perjalanan yang penuh tantangan, tetapi dengan dukungan, penanganan yang tepat, dan upaya yang berkelanjutan demi kembali menjalani hidup lebih baik. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)