Lingkarjateng.id – Kemajuan teknologi semakin memudahkan manusia untuk melakukan pekerjaannya, termasuk artificial intelligence (AI) yang kini penggunaannya tengah marak. Sayangnya pemanfaatan teknologi AI juga berpotensi menimbulkan kebisingan di ruang maya bahkan berdampak pada dunia nyata gara-gara konten deepfake.
Deepfake merupakan salah satu tipe dari kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk membuat foto, audio, video hoaks yang cukup meyakinkan. Deepfake dibuat menggunakan dua algoritma AI yang saling bertentangan: satunya disebut generator, yang lain disebut diskriminator.
Konten deepfake dapat digunakan untuk tujuan yang negatif, seperti menyebarkan berita palsu atau propaganda. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mendeteksi konten deepfake. Apalagi menjelang Pemilu 2024, konten deepfake sangat mungkin dimanfaatkan untuk menyebarkan hoaks.
Berikut adalah beberapa cara untuk mendeteksi konten deepfake agar kamu tidak gampang tergocek:
1. Periksa Kualitas Video atau Foto
Konten deepfake biasanya memiliki kualitas yang kurang baik. Oleh karena sebelum melakukan reaksi tertentu perhatikan dulu apakah ada kejanggalan atau perbedaan warna kulit yang mencolok, ketidakcocokan resolusi, atau kemungkinan ada bayangan yang tidak wajar.
2. Perhatikan Hal Janggal
Hasil konten yang dibuat dengan AI tidak selalu mulus. Konten deepfake sering kali memiliki tanda-tanda keanehan yang bisa terlihat jika memeriksanya dengan cermat. Periksa ketidakcocokan gerakan bibir dan suara, atau ketidaksesuaian antara ekspresi wajah dan konteks. Jika sesuatu terlihat atau terdengar tidak wajar, itu bisa menjadi indikasi deepfake.
3. Cari Tanda-Tanda Editing yang Buruk
Meskipun deepfake semakin canggih, masih ada tanda-tanda editing yang buruk dalam beberapa kasus. Ini mungkin termasuk garis pinggiran yang buruk di sekitar objek yang di-edit atau kecanggungan dalam pergerakan objek. Jika kamu melihat tanda-tanda editing yang buruk, itu bisa menjadi petunjuk bahwa konten tersebut adalah deepfake.
4. Gunakan Alat Deteksi Deepfake
Beberapa perusahaan dan peneliti telah mengembangkan alat deteksi deepfake berdasarkan AI. Alat-alat ini dapat menganalisis video atau audio untuk tanda-tanda deepfake. Meskipun alat-alat ini terus berkembang, mereka bisa menjadi alat penting dalam upaya mendeteksi konten deepfake. Beberapa aplikasi deteksi deepfake yang bisa kamu gunakan FakeApp Detector, Fakespot, Deepfake Detector.
5. Verifikasi Sumber Konten
Pastikan untuk memeriksa sumber konten. Jika kamu mendapatkan video atau audio dari sumber yang tidak dapat dipercaya atau jika sumbernya tidak jelas, pertimbangkan untuk mengevaluasi dengan lebih kritis. Memverikasi sumber konten dapat meminimalkan hoaks, serta mencegah untuk tidak asal menyebarkan suatu informasi.
Setelah melihat konten, pertimbangkan apakah video atau foto tersebut masuk akal, lalu apakah ada tendensi pada hal-hal negatif seperti menebar kebencian.
Mendeteksi konten deepfake bukanlah tugas yang mudah, karena teknologi terus berkembang. Namun, dengan meningkatnya kesadaran tentang potensi bahayanya, dan dengan bantuan alat-alat deteksi yang semakin canggih, kita dapat lebih waspada terhadap penyebaran konten deepfake yang merugikan. Kesadaran dan pendidikan tentang deepfake juga penting, sehingga lebih banyak orang dapat memahami ancamannya dan belajar cara mengidentifikasinya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)