Augmented Reality, Inovasi Baru Media Pembelajaran

POTRET: Guru SMP Negeri 2 Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Efriana Arga Trian, S.Pd. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

POTRET: Guru SMP Negeri 2 Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Efriana Arga Trian, S.Pd. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

*Oleh: Efriana Arga Trian, S.Pd, Guru SMP Negeri 2 Karanganyar, Kabupaten Pekalongan

GENERASI Z atau digital native merupakan era dimana anak berkembang di dalam perkembangan teknologi dan telah diterapkan seacara luas. Hal ini di dukung pula dengan berkembangnya sumber daya manusia yang akan menunjang keberhasilan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang tersedia di jaman serba modern ini dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Selain itu, media juga digunakan untuk meningkatkan motivasi peserta didik. Tentunya dengan meningkatknya motivasi, akan berimbas pula pada hasil belajarnya. Media pembelajaran yang itu-itu saja pasti akan membuat peserta didik merasa bosan. Saat ini berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan sangat berkembang pesat, salah satu nya adalah Augmented Reality (AR). Tentunya, diharapkan media ini dapat mendukung pembelajaran di SMP Negeri 2 Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.

Materi sistem pernapasan manusia merupakan materi yang abstrak. Materi kelas VIII ini tidak dapat di berikan kepada peserta didik secara real (nyata). Hal ini dikarenakan banyak sekali bagian-bagian sistem pernapasan manusia yang sulit untuk di perlihatkan. Dimulai dari bagian hidung yang di dalamnya terdapat bulu hidung serta lendir kemudian faring, laring, trakea, percabangan trakea yaitu brokus, bronkioulus dan terakhir alveoulus.

Penggunaan media Augmented Reality (AR) masih jarang digunakan oleh guru padahal media ini bisa memberikan pengalaman nyata (real) kepada peserta didik. Media AR merupakan media 3 dimensi yang bisa memberikan kesempatan untuk peserta didik mengamati bagian-bagian dari sistem pernapasan manusia secara nyata. Mengapa? Karena dari media AR, peserta didik bisa memutar bagian system pernapasan dari bagian depan, belakang, atas dan bawah sehingga peserta didik mengetahui struktur paru-paru menyerupai aslinya. Bukan hanya itu saja, di dalam media AR juga terdapat video yang berisi mekanisme pernapasan. Perjalanan Oksigen dari hidung sampai ke paru-paru juga di tampilkan secara detail. Mekanisme inspirasi dan ekspirasi juga ada di dalam media ini. Jadi, menurut saya media ini cocok di berikan kepada peserta didik apalagi untuk peserta didik jenjang SMP.

Daftar Pustaka

Alfiana, Isna, & Purbawanto, Sugeng. (2021). Media Pembelajaran Sistem Pernapasan Manusia dengan Pemanfaatan Augmented Reality Berbasis Android. Edu Elektrika Jurnal.

Nasher, Fuad,  & Aditya, Dimas. (2022). Pemanfaatan Teknologi Augmented Reality Pada Sistem Pernapasan Manusia Berbasis Android Dengan Menggunakan Metode Marker Based Tracking Sebagai Media Pembelajaran. Media Jurnal Informatika.

Nugraha, N. B., & Mahmud, S. F. (2020). Implementasi Augmented Reality pada Aplikasi Sistem Pernapasan Manusia Berbasis Mobile. Jurnal Mahajana Informasi5(1), 74–78.

Exit mobile version