Lingkarjateng.id – Kota Salatiga memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin berkunjung. Tak hanya panorama yang indah, Salatiga juga mempunyai beberapa objek wisata religi yang bisa kamu kunjungi.
Wisata religi akan membuat hati menjadi lebih tenteram. Selain mencari tempat untuk melepas penat, kamu juga bisa mendapatkan ilmu pengetahuan baru seputar sejarah peradaban agama Islam.
Berikut ini beberapa objek wisata religi di Salatiga yang direkomendasikan untuk kamu.
1. Masjid Klenteng
Rekomendasi objek wisata religi di Salatiga yang pertama adalah Masjid Klenteng. Bangunan seluas sekitar 300 meter persegi tersebut didominasi warna merah. Ornamen dan aksesoris pun tampak seperti kelenteng tempat ibadah warga Tionghoa.
Papan nama pun terpasang bertuliskan Masjid Klenteng (Masteng) yang menjadi penanda bangunan tersebut digunakan untuk beribadah umat Islam. Masjid tersebut dibangun pada tahun 2005 oleh Yusuf Hidayatullah. Beliau merupakan seorang Tionghoa yang menjadi mualaf.
Jika kamu ingin berkunjung ke sini, kamu bisa menuju Masjid Klenteng yang berada di Jalan Abiyoso No.14 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.
2. Makam Buyut Gus Dur
Rekomendasi objek wisata religi di Salatiga yang kedua adalah makam buyut Gus Dur. Tidak banyak yang tahu ada juga jejak makam keluarga Gus Dur yang berada di Salatiga, tepatnya di Kecamatan Tingkir yaitu, makam Kiai Abdul Wahid yang merupakan kakek buyut Gus Dur.
Menurut KH. Abdul Nashir Asyari selaku pengasuh Pesantren Masyitoh Kelurahan Tingkir Lor, keberadaan makam tersebut baru diketahui pada awal tahun 2000-an saat ada keluarga Gus Dur yang berziarah.
Jika kamu ingin berkunjung ke Makam Kiai Abdul Wahid, kamu bisa datang ke Kelurahan Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.
3. Masjid Besar Al-Atiq
Rekomendasi objek wisata religi di Salatiga yang ketiga adalah Masjid Besar Al-Atiq. Berdasarkan situs Kementerian Agama, masjid ini merupakan salah satu masjid bersejarah yang dibangun pada tahun 1925.
Masjid ini dibangun di atas luas tanah 2.500 meter persegi. Masjid ini disebut sebagai masjid tertua kedua di Kota Salatiga setelah Masjid Damarjati. Masjid Besar Al-Atiq dibangun oleh Ki Ronosetiko, sahabat dari Ki Damarjati yang membangun Masjid Damarjati. Sedangkan keduanya merupakan anggota pasukan Pangeran Diponegoro.
Masjid Besar Al-Atiq terletak di Jalan KH. Wahid Hasyim No.2 Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.
4. Makam Nyai Kopek
Rekomendasi objek wisata religi di Salatiga yang keempat adalah Makam Nyai Kopek. Menurut sejarah, Nyai Kopek adalah tokoh di Kasunanan Surakarta di saat negeri ini masih dikuasai oleh Pemerintah Kolonial Belanda.
Menurut Edi Supangkat selaku Pemerhati Sejarah dan Budaya Kota Salatiga mengatakan bahwa Nyai Kopek dan suaminya Ki Sekar Gadung Melati merupakan tokoh muslim yang kontra dengan kolonial Belanda. Mereka memilih keluar dari kasunanan dan mengembara menyebarkan Ilmu agama Islam di Salatiga.
Makam Nyai Kopek sendiri berada di lingkungan Kampung Pancuran, Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.
5. Masjid Damarjati
Rekomendasi objek wisata religi di Salatiga yang kelima adalah Masjid Damarjati. Masjid Damarjati merupakan masjid tertua di Salatiga. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Masjid ini dibangun pada tahun 1826 oleh Ki Ronosetiko Laskar Pangeran Diponegoro dan dibantu oleh Kiai Damarjati.
Masjid ini merupakan cikal bakal sejarah penyebaran ajaran agama Islam di Kota Salatiga. Masjid Damarjati telah mengalami renovasi beberapa kali dan renovasi terbesar dibuat sebuah tetengger atau prasasti yang berisikan sekelumit sejarah dibangunnya Masjid Damarjati dan orang-orang yang berjasa menyelamatkan serta membangun kembali Masjid Damarjati yang hampir runtuh.
Jika kamu ingin berkunjung ke masjid tertua di Salatiga ini, kamu bisa langsung menuju ke Jalan Damarjati No. 5 RT 2 RW 5, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Salatiga.
Itulah beberapa rekomendasi objek wisata religi di Salatiga. Dari kelima rekomendasi tersebut, apakah kamu sudah pernah mengunjunginya?. (Lingkar Network | Shinta – Lingkarjateng.id)