5 Perilaku Cerdik Cegah Penyakit Diabetes

ILUSTRASI: Berbagai macam gula dalam wadah yang tidak baik dikonsumsi bagi penderita diabetes. (Freepik @stockking/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Berbagai macam gula dalam wadah yang tidak baik dikonsumsi bagi penderita diabetes. (Freepik @stockking/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Gaya hidup tidak sehat menjadi pemicu awal timbulnya segala jenis penyakit. Misalnya, sering konsumsi makanan dan minuman manis dapat menyebabkan kadar gula dalam darah melonjak sehingga memicu gejala diabetes.  

Menurut dr Jeffri Aloys Gunawan, diabetes merupakan ibu dari segala penyakit. Pasalnya kelebihan gula darah atau glukosa menyebabkan tubuh tidak lagi menghasilkan insulin atau insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas tidak berfungsi lagi sehingga tidak mampu mengontrol gula darah.

Tiga gejala utama diabetes yang perlu diwaspadai adalah ketika tubuh mengalami polifagia atau banyak makan sehingga menyebabkan tubuh merasa mudah lapar. Kemudian, polidipsia alias banyak minum sehingga mudah merasa haus. Terakhir, poliuria yaitu kondisi ketika seseornag sering pipis. Gejala ketiga ini merupakan kondisi yang sering dialami oleh banyak penderita diabetes akibat adanya kebocoran dari urine. Gula darah yang terlalu banyak itu turun dan dikeluarkan melalui urine.

Bahayanya, penyakit diabetes tidak bisa disembuhkan melainkan hanya bisa dikontrol. Oleh sebab itu memodifikasi gaya hidup menjadi salah satu solusi yang bisa diterapkan untuk mencegah penyakit diabetes.

Berikut ini tips CERDIK untuk mencegah terjadinya penyakit diabetes:

1.Cek Kesehatan secara Berkala

Cek kesehatan atau medical checkup sebenarnya tidak hanya dilakukan ketika sedang mengalami gangguan kesehatan tertentu saja. Medical checkup perlu dilakukan untuk mendeteksi jenis penyakit yang bisa dicegah secara dini sebelum menjadi lebih parah.

Salah satu medical checkup yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan gula darah. Terlebih jika punya kebiasaan makan atau minum yang mengandung gula dan perisa secara berlebihan. Sebelum menjalani pemeriksaan gula darah, disarankan untuk berpuasa minimal delapan jam.

Kadar gula darah normal itu berada pada tingkat 70-100 mg/dL. Sedangkan seseorang dikatakan mengalami pra diabetes ketika kadar gula darah berada pada tingkat 100-125 mg/dL. Kemudian seseoran didiagnosis mengalami diabetes ketika kadar gula darah mencapai 126 mg/dL.

2.Rajin Aktivitas Fisik dan Olahraga

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), aktivitas fisik dan olahraga dapat membantu penyerapan gula darah ke dalam otot. Ketika otot berkontraksi permeabilitas membrane terhadap glukosa akan meningkat sehingga saat otot berkontraksi akan bertindak seperti insulin.

Aktivitas fisik dan olahraga dapat mencegah risiko diabetes, karena dengan aktif bergerak akan membantu tubuh menurunkan kadar gula darah, mencegah obesitas dan menurunkan tekanan darah. Beberapa jenis olahraga yang bisa membantu menurunkan risiko diabetes seperti aerobik, latihan beban dan latihan fleksibilitas.

3.Diet dengan Gizi Seimbang

Menjaga asupan gizi dan pola makan seimbang merupakan salah satu cara untuk mencegah risiko diabetes. Kementerian Kesehatan memberikan pedoman untuk membatasi asupan gula, garam dan lemak untuk menjaga keseimbangan asupan gizi pada tubuh. Rata-rata konsumsi gula per orang per hari adalah 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan. Kemudian konsumsi garam 5 gram atau setara dengan 1 sendok teh per orang per hari, dan lemak sebanyak 5 sendok makan per orang per hari.

Selain itu, masyarakat juga dianjurkan untuk menerapkan pola makan dengan memilih makanan bergizi sesuai porsi, konsumsi buah dan sayur, konsumsi lauk yang mengandung protein tinggi membatasi makanan yang digoreng dan junk food, dan membiasakan minum air putih.

4.Istirahat yang Cukup

Istirahat atau tidur yang cukup punya peranan penting dalam menjaga stabilitas aktivitas fisiologis dalam tubuh. Pola tidur yang baik dapat menurunkan risiko penyakit diabetes sebab dapat mempengaruhi produksi hormon yang mengatur nafsu makan. Ketika kontrol makan tidak terpantau dengan baik dapat menimbulkan risiko diabetes.

Tak hanya untuk mencegah diabetes, tidur yang cukup dan berkualitas juga akan mempengaruhi kondisi tubuh yang lebih fit karena metabolism tubuh stabil. Durasi tidur yang baik yakni antara 6-8 jam per hari dengan mengikuti jam biologis manusia yaitu malam hingga pagi. Dalam kata lain, bergadang dan mengganti waktu tidur untuk mendapatkan durasi tidur 6-8 jam per hari tidak baik karena mengganggu perubahan metabolisme tubuh.

5.Kelola Stres

Kondisi stres dapat memicu berbagai gangguan kesehatan. Stres dapat mempengaruhi risiko meningkatnya gula darah. Alhasil, jika manajemen stres buruk kadar gula darah bisa tidak terkontrol sehingga menimbulkan gejala diabetes. Lakukan relaksasi untuk mengelola emosi dan stres dengan yoga maupun meditasi. Selain itu, manajemen stres juga bisa diurai dengan melakukan aktivitas-aktivitas lain yang bisa membuat diri merasa bahagia. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version