Lingkarjateng.id – Olahraga bela diri seperti karate, pencak silat, kickboxing, taekwondo, wushu, muay thai dan lain sebagainya merupakan jenis aktivitas fisik yang kompleks sebab tidak hanya konsentrasi soal fisik tetapi juga membantu membentuk kepribadian individu. Latihan yang berulang dengan masing-masing gerakannya ternyata bisa menanamkan hal baru dari sisi psikologis.
Konsisten dalam berlatih diri, selain menyehatkan tubuh dan menambah kemampuan bertahan diri juga secara tidak sadar juga bisa membentuk pribadi yang positif.
Mengajarkan kerjasama
Olahraga bela diri selalu melibatkan dua orang atau lebih, artinya dalam setiap geraknya mengajarkan rasa memiliki, dan melindungi antara satu dan yang lain. Latihan sparring juga melatih reflek tubuh untuk tidak melukai rekan melainkan saling menjaga.
Belajar menyelesaikan masalah
Pola serangan dan bertahan dalam bela diri secara tidak langsung membuat para pemainnya berpikir langkah apa yang harus digunakan untuk menangkis serangan, melayangkan tinju, atau bagaimana bertahan.
Bela diri juga mengajarkan pemainnya untuk mampu menangani masalah secara mandiri, cepat, dan tangkas. Hal ini tentu akan memiliki pengaruh baik dalam menjalani kehidupan sendiri jika secara konsisten melakukan olahraga bela diri.
Membangun kesabaran
Dalam berbagai situasi, kita sering dihadapkan untuk melakukan segala sesuatunya dengan cepat, akibatnya kita akan merasa selalu terburu-buru sehingga tidak maksimal dalam mengambil keputusan. Akan tetapi dalam seni bela diri, pemain diajarkan untuk bersabar dalam menghadapi konflik. Sebab ada kalanya penting untuk mengambil beberapa langkah ke belakang sambil berpikir ulang, baru bergerak maju untuk menghancurkan rintangan.
Satu langkah mundur, sama dengan mengambil jeda untuk berpikir lebih jernih dan lebih jauh tentang kemungkinan dan risiko yang akan diambil.
Menanamkan rasa saling menghormati
Olahraga bela diri pada umumnya tidak bisa dilakukan tanpa instruktur, sebab setiap langkah dan gerakan selalu ada perhitungan sehingga tidak menyebabkan cedera bagi diri sendiri atau orang lain. Sebagai murid atau anggota dalam klub bela diri, menghormati instruktur adalah bagian penting dalam proses belajar. Pun dengan rekan satu tim, kita juga diajarkan untuk saling menghormati dengan tidak saling merendahkan satu sama lain.
Membangun kekuatan mental
Bela diri mengajarkan pemainnya tentang ketahanan mental. Fakta bahwa latihan bela diri tak selalu mulus dengan pelatihan yang intens bisa membuat mental tertekan. Lalu ketika kalah dalam kejuaraan, bela diri mengajarkan untuk tidak larut dalam kekalahan melainkan bisa bangkit kembali dan mempelajari kesalahan agar menjadi lebih baik ke depan. Pun ketika menang dalam kejuaraan, jangan sampai perasaan bangga itu membuat kita merasa jumawa dan memandang rendah rekan yang kalah. (Lingkar Network | Ulfa – Lingkarjateng.id)