Lingkarjateng.id – Sadar atau tidak, saat ini kita telah memasuki era budaya hustle culture yaitu budaya gaya hidup yang mendorong diri sendiri untuk bisa melampaui batas kemampuan untuk mencapai sukses. Hustle culture membuat individu selalu merasa harus cepat bisa mencapai target yang direncanakan, akibatnya individu tidak bisa menikmati segala proses yang dilakoni dan sering kali merasa stres, gangguan kecemasan, gelisah, atau bahkan perubahan emosi yang drastis.
Pada jangka waktu yang lebih lama, dampak dari hustle culture akan membuat individu kewalahan yang bisa berujung pada kondisi depresi. Oleh sebab itu, penting bagi individu untuk meningkatkan awareness atau kesadaran terhadap diri sendiri maupun hal-hal di sekitar. Menyadari setiap perasaam, pikiran dan sensasi tanpa menghakimi diri bisa membantu mengurangi stres, cemas, dan mengurangi depresi. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan mindfulness therapy atau meditasi mindfulness.
Mindfulness therapy atau disebut mindfulness-based therapy (MBT) merupakan jenis psikoterapi yang mengkombinasikan terapi kognitif, meditasi, dan penanaman sikap mindfulness atau sikap yang berorientasi pada masa kini.
Dengan mempraktikkan mindfulness therapy, diyakini dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik. Praktik mindfulness therapy juga membantu meningkatkan performa dalam pekerjaan dan gaya hidup keseharian. Mindfulness therapy mengajak individu untuk merubah pikiran terhadap masal lalu yang membuat khawatir, cemas, stres.
Dokter spesialis kejiwaan, Rusdi Maslim menyebutkan latihan mindfulness therapy bisa dilakukan dengan melakukan langkah STOP.
Berhenti sejenak
Latihan mindfulness therapy yang pertama adalah S yaitu stop and take stock. Pada tahap ini, individu diajak untuk berhenti sejenak dari keriuhan pikiran dan kesibukan dan mulai merasakan apa yang dialami saat ini.
Berhenti sejenak dari segala hal yang membuat pikiran menjadi cemas, khawatir, serta mengurai hal yang membuatk individu merasa tertekan akan membuat pikiran terasa lebih terbuka untuk menghadapi hal selanjutnya.
Latihan pernapasan
Step kedua adalah T yaitu take a breath. Mindfulness therapy dengan teknik pernapasan ini seperti halnya melakukan teknik yoga pada umumnya. Tarik napas dalam-dalam dan atur dengan penuh control kemudian rasakan sensasi yang terjadi ketika tubuh menarik dan menghembuskan napas beserta emosi yang menyertainya.
Dengan melakukan latihan pernapasan akan membantu individu meningkatkan konsentrasi dan fokus serta memiliki pikiran lebih jernih. Latihan pernapasan ini juga membuat tubuh terasa lebih rileks.
Observasi lingkungan sekitar
Latihan mindfulness therapy selanjutnya adalah O yaitu open and observe. Setelah melatih pernapasan, individu diajak untuk memperluas kesadaran ke lingkungan sekitar. Rasakan perubahan yang terjadi ketika membuka mata setelah melakukan teknik pernapasan, adakah sedikit perubahan yang terjadi pada perasaan atau seberapa banyak hal yang berubah setelah memusatkan fokus ke dalam diri.
Memproses keadaan
Proses terakhir dalam latihan mindfulness therapy adalah P yaitu proceed. Pada tahap ini, mindfulness therapy mengajak individu untuk melanjutkan kehidupan dengan tanpa berharap. Hal ini hampir seperti filosofi teras, yaitu fokus pada hal-hal yang bisa kita raih bukan hal yang ada di luar jangkauan kita.
Rutin melatih mindfulness therapy bisa membantu individu untuk lebih menikmati hidup tanpa rasa dikejar oleh target yang ditentukan sendiri, mengurangi kecemasan karena melihat prestasi orang lain, membuat individu lebih mencintai diri sendiri. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)
Sumber Referensi:
Admin. (2021). Unair: Mengenal Lebih Dekat tentang Mindfulness Based Therapy. Diakses pada 28 September 2022 dari https://spesialis1.psikiatri.fk.unair.ac.id/mengenal-lebih-dekat-tentang-mindfulness-based-therapy.html.
Alodokter: Yuk, Terapkan Mindfulness dalam Keseharianmu. Diakses pada 28 September 2022 dari https://www.alodokter.com/yuk-terapkan-mindfulness-dalam-keseharianmu