4 Langkah Melindungi Kulit saat Cuaca Panas

ILUSTRASI: Seorang wanita merasa gerah dengan cuaca panas. (Freepik @kroshka_nastya/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Seorang wanita merasa gerah dengan cuaca panas. (Freepik @kroshka_nastya/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Paparan sinar matahari diketahui baik untuk kesehatan kulit sekaligus juga berbahaya. Seperti cuaca panas yang akhir-akhir ini bisa mencapai suhu 35 hingga 36 derajat celcius. Kondisi ini tentu tidak hanya membuat tubuh mudah gerah, tetapi juga kulit serasa terbakar saat beraktivitas di bawah sinar matahari langsung.

Dokter spesialis kulit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Arini Astasari Widodo, MS, SpKK membagikan kiat melindungi kulit di tengah cuaca panas terik yang sedang melanda sejumlah daerah di Indonesia.

1. Menggunakan Pelembap

Langkah pertama untuk melindungi kulit saat cuaca panas adalah menggunakan pelembap. Pelembap berperan dalam mengurangi risiko iritasi dan mencegah dehidrasi pada kulit dengan mengunci kelembaban. Namun, penggunaan pelembap juga harus disesuaikan dengan jenis kulit masing-masing.

“Penggunaan pelembap di iklim panas penting untuk menjaga kesehatan kulit. Pada cuaca panas, kulit menjadi lebih rentan mengalami dehidrasi akibat faktor-faktor, seperti paparan sinar matahari dan keringat berlebihan,” kata dr. Arini.

2. Tabir Surya

Setelah pelembap, penggunaan sunscreen atau tabir surya hukumnya wajib untuk melindungi kulit saat cuaca panas. Menurut dr. Arini, tabir surya sangat penting dalam melindungi kesehatan kulit di tengah cuaca panas terik. Tabir surya berperan penting dalam melindungi kulit dari dua jenis radiasi matahari, yaitu UVA dan UVB.

Untuk melindungi kulit dari sinar UVA, diperlukan pemakaian tabir surya dengan spektrum luas yang mengandung filter khusus, seperti avobenzone, seng oksida, atau titanium dioksida. Kandung tersebut dapat mengurangi kemampuan sinar UVA dalam merusak kolagen dan elastin serta mencegah penuaan dini, seperti kerutan, garis halus, dan bintik-bintik penuaan.

Sementara itu, kulit dapat dilindungi dari bahaya sinar UVB lewat pemakaian tabir surya dengan sun protection factor (SPF). Pemakaian tabir surya tersebut efektif membantu mencegah luka bakar matahari dan mengurangi risiko kanker kulit akibat sinar UVB.

3. Perawatan Kulit setelah Berjemur

Bagi kamu yang lebih banyak beraktivitas di luar ruangan saat cuaca panas, maka penting untuk melakukan perawatan kulit pasca terpapar sinar matahari. Dokter Arini menyampaikan bahwa perawatan pasca berjemur dapat mengurangi efek samping paparan sinar matahari terhadap kulit.

“Perawatan kulit pasca berjemur bisa melalui penggunaan produk-produk yang mendinginkan dan menenangkan kulit, seperti gel aloe vera atau losion pasca-terpapar matahari yang membantu mengurangi kemerahan, peradangan, dan ketidaknyamanan,” jelas dia.

4. Gunakan Pakaian yang Sesuai

Saat cuaca panas, mengenakan pakaian berlengan panjang sangat mungkin membuat tubuh terasa lebih gerah. Kendati begitu mengenakan pakaian lengan panjang saat cuaca terik bisa membantu melindungi kesehatan kulit dari paparan langsung sinar matahari. Agar tidak gampang gerah, gunakanlah bahan pakaian yang dapat menyerap keringat misalnya pakaian berbahan katun dan linen.

Selain itu perhatikan juga warna pakaianmu. Pakaian berwarna gelap seperti hitam, navy, dan abu-abu akan membuatmu merasa kepanasan karena warna gelap gampang menyerap panas. Sebaliknya, gunakanlah warna-warna cerah atau kalem misalnya warna pastel dan kream

 Dokter Arini menyampaikan langkah-langkah perlindungan terhadap kesehatan kulit itu perlu diterapkan karena cuaca panas terik dapat berdampak signifikan pada kualitas kulit. Di antaranya, dapat membuat kulit kering dan bersisik. Bahkan, cuaca panas dapat memengaruhi penyakit kulit atau menyebabkan eksaserbasi atau kambuhnya penyakit kulit yang sudah ada. (Lingkar Network | Anta – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version