4 Gaya Hidup Tak Sehat yang Bisa Tingkatkan Risiko Pneumonia

ILUSTRASI: Seseorang membuat gambar paru-paru yang tidak sehat menggunakan abu rokok. (Freepik @lucigerma/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Seseorang membuat gambar paru-paru yang tidak sehat menggunakan abu rokok. (Freepik @lucigerma/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Berada di lingkungan yang tidak sehat bisa meningkatkan risiko penyakit pneumonia. Meskipun pneumonia sering terjadi pada bayi dan awal masa kanak-kanak, namun tidak menutup kemungkinan pneumonia bisa dialami orang dewasa.

Pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat pada segala usia. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai macam kuman seperti bakteri, virus, dan jamur.

Namun, penyebab utama penumonia yakni bakteri S. Penumonia dan 20 – 25 persen kasus penumonia disebabkan oleh bakteri tersebut.

Apabila terserang pneumonia, mengakibatkan kantung udara dalam paru-paru (alveoli) dipenuhi cairan atau nanah sehingga membuat penderitanya sulit bernapas.

Adapun tanda gejala yang timbul antara lain sesak nafas, batuk, dahak bisa berwarna kehijauan, demam, berkeringat dan menggigil, hilang nafsu makan, nyeri dada, serta nafas cepat dan pendek. Penyebaran pneumonia melalui cairan saat pasien batuk atau bersin dan dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi di RSUI Dr. dr. Raden Rara Diah Handayani, Sp.P(K), menyebutkan bahwa gaya hidup tak sehat seperti merokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena pneumonia.

Selain itu, mengonsumsi alkohol, dan bekerja di tempat-tempat yang mudah terpapar asap, gas, dan bahan kimia berbahaya juga menyebabkan orang berisiko terkena penyakit pneumonia.

“Setiap orang memiliki risiko terkena pneumonia, dan risiko tersebut meningkat pada bayi di bawah dua tahun dan lansia di atas 65 tahun,” ujar dr. Diah. Oleh sebab itu, masyarakat disarankan untuk menggunakan masker ketika berada di luar, tidak menambahkan polutan yaitu merokok, serta menjaga kestabilan daya tahan tubuh demi mencegah terkena pneumonia.

Selain gaya hidup, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang dapat terkena penyakit pneumonia di antaranya  memiliki riwayat penyakit sebelumnya salah satunya penyakit kronik seperti PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), asma, gagal jantung serta kondisi yang meningkatkan risiko aspirasi mukus dari mulut dan hidung, dan penyakit yang dapat melemahkan sistem imun tubuh. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version