4 Cara Cepat Menetralkan Suhu Kabin Mobil saat Cuaca Panas

ILUSTRASI: Seorang pria mengendarai mobil saat suhu udara panas. (Freepik @pvproductions/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Seorang pria mengendarai mobil saat suhu udara panas. (Freepik @pvproductions/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id Beberapa minggu terakhir, masyarakat Indonesia dihadapkan dengan cuaca panas dan minim hujan. Kondisi suhu udara panas ini pun mengurangi kenyamanan bahkan ketika melakukan perjalanan menggunakan mobil.

Tak hanya dirasakan manusia, kondisi suhu udara yang tinggi secara langsung juga bisa berdampak pada suhu di dalam kabin mobil. Apalagi setelah mobil terparkir dengan durasi waktu yang cukup lama di bawah sinar matahari.

Ketika mobil berada pada posisi terparkir di tengah situasi yang panas, maka suhu luar akan mempengaruhi temperatur di dalam mobil. Akibatnya, bagian interior mobil dapat lebih panas dari suhu luar.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa bagian interior mobil dapat mencapai 30 derajat Celcius lebih panas dibandingkan suhu luar karena beberapa faktor seperti interior kabin yang dominan berwarna gelap dan kaca mobil yang terekspos langsung dengan sinar matahari.

Jika mobil terpaksa harus parkir di tempat yang terkena sinar matahari langsung, maka pemilik mobil dapat melakukan beberapa hal agar hawa panas yang ada di dalam kabin segera netral kembali. Berikut beberapa cara bisa dilakukan dengan mudah untuk menetralkan suhu kabin mobil:

1. Menyalakan Mesin Terlebih Dahulu

Langkah yang wajib dilakukan untuk menetralkan suhu kabin mobil adalah menyalakan mesin mobil. Pertama, astikan transmisi mobil dalam posisi parkir atau netral. Kedua, pastikan AC dalam posisi tidak aktif sehingga mesin diberikan waktu untuk bekerja secara bertahap setelah lama berhenti.

2. Membuka Kaca Jendela Mobil

Setelah menyalakan mesin mobil, pengendara dianjurkan untuk membuka seluruh kaca jendela mobil, mulai dari kaca pengemudi, penumpang baris pertama, hingga kaca mobil penumpang baris kedua. Membuka kaca mobil dilakukan untuk membuka ruang sirkulasi udara yang ada di dalam mobil.

Sirkulasi udara akan menetralkan suhu yang lama terperangkap di dalam mobil sehingga udara dalam mobil kembali aman untuk dihirup pengendara. Usahakan membuka jendela di tempat yang memiliki udara segar, bersih, terhindar dari debu, dan bau yang kurang sedap.

3. Menyalakan Mesin Mobil dan AC

Langkah selanjutnya untuk menetralkan suhu kabin mobil adalah menyalakan AC. Pastikan untuk menyalakan AC mobil di suhu yang paling rendah dan tingkat embusan besar atau dapat pula menggunakan fitur AC Auto selama 2 menit untuk menetralkan kembali suhu di area kabin mobil. Setelah 2 menit dan suhu kabin kembali normal, kaca mobil dapat kembali ditutup dan suhu AC dapat diatur menjadi normal yaitu pada kisaran suhu 22-24 derajat Celcius.

4. Menggunakan sarung pelindung mobil selama parkir

Untuk menghambat peningkatan suhu drastis di tengah cuaca panas dan pantulan sinar matahari langsung ketika sedang diparkir, pemilik kendaraan sebaiknya melindungi mobil dengan sarung pelindung mobil. Pastikan menggunakan sarung pelindung yang mempunyai kualitas material yang baik atau yang tidak berdampak buruk pada lapisan permukaan cat kendaraan.

Sarung pelindung memiliki banyak manfaat karena selain berfungsi sebagai penghambat paparan sinar matahari langsung ke mobil, juga berguna untuk melindungi keawetan bodi eksterior mobil dari warna yang pudar akibat terpaan cuaca yang berubah-ubah secara langsung. Selain sarung pelindung, cover bagian kaca dan pemilihan kaca film yang berkualitas juga menjadi faktor penjaga suhu kabin kendaraan tetap terjaga.

Ketika mobil akan parkir di tengah suhu panas atau di bawah paparan langsung sinar matahari dengan rentang waktu yang lama, pemilik kendaraan juga perlu memperhatikan barang-barang yang disimpan di dalam mobil.

Di tengah kondisi cuaca panas, pemilik kendaraan sebaiknya segera membuang sisa sampah makan atau minuman dan menghindari penyimpanan barang berbahan dasar aerosol yang mudah menguap seperti parfum, deodorant spray, pengharum mobil spray, pemantik api (mancis), dan lain sebagainya karena barang-barang dengan kandungan aerosol akan rentan meledak jika terpapar panas. (Lingkar Network | Anta – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version