BOYOLALI, Lingkarjateng.id – Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin Maimoen, menargetkan 50 persen penyandang disabilitas di provinsi setempat dapat merasakan manfaat dari Program Kecamatan Berdaya pada semester pertama tahun 2026.
Hal itu disampaikan Taj Yasin dalam acara peresmian Program CSR Disabilitas Pertamina dan Kecamatan Berdaya di Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Selasa, 23 September 2025.
“Target kami, pada semester I 2026 minimal 50 persen difabel sudah harus merasakan dampak program ini. Mari kita kembangkan ke daerah lain agar semakin banyak perempuan, anak, dan sahabat difabel yang merasakan manfaat. Difabel bukan lagi masalah, mereka justru solusi,” ujar Taj Yasin.
Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini, program tersebut telah dijalankan di 94 kecamatan dan akan terus diperluas ke wilayah lainnya.
Taj Yasin juga mengapresiasi kontribusi para difabel yang telah menunjukkan kemampuan dalam berbagai bidang, seperti membatik dan pertanian.
“Teman-teman difabel sudah membuktikan bahwa mereka berdaya, mampu mandiri, dan memberikan kontribusi nyata,” katanya.
Ia juga berbagi pengalamannya bersama penyandang tunanetra.
“Saya sering kalah main catur dengan mereka. Artinya, mereka punya potensi besar, tinggal kita yang mendampingi,” tambahnya.
Salah satu penyandang disabilitas, Darmawan Fadli Abdul Syukur (21), mengaku bergabung dengan komunitas difabel Pandawa Patra sejak 2018. Ia kini aktif membatik dan mampu memproduksi dua hingga tiga kain batik per bulan, tergantung motif.
“Kadang bisa bikin dua atau tiga batik dalam sebulan, tergantung motif,” ungkapnya.
Pendamping komunitas Pandawa Patra, Haryono, menyatakan bahwa komunitas tersebut kini memiliki 28 anggota aktif serta empat keluarga rentan. Ia menyebut adanya perubahan besar dalam pola pikir anggotanya.
“Kalau dulu hanya kumpul-kumpul, sekarang benar-benar berlatih. Mindset berubah, jadi lebih produktif dan optimistis,” jelasnya.
Sementara itu, Pertamina Patra Niaga melalui program CSR telah menjalankan lima program pemberdayaan difabel selama lima tahun terakhir dengan melibatkan lebih dari 650 penyandang disabilitas.
Program unggulan tersebut meliputi Kresna Patra di Boyolali (penjahitan dan konveksi), Srikandi Patra (pelatihan membatik), Pandawa Patra (pertanian terpadu), Difabel Ampel (kurir Bright Gas), dan Gita Patra di Semarang (rumah terapi ramah difabel).
Komisaris Independen PT Pertamina, Condro Kirono, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen penuh dalam mendukung pemberdayaan kelompok rentan.
“Pertamina terus berkomitmen memberikan pendampingan dan support kepada sahabat-sahabat difabel maupun masyarakat rentan. Dari hulu hingga hilir, semua unit punya tanggung jawab sosial dan lingkungan,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan pemerintah provinsi dan kabupaten dalam memperkuat sinergi ini.
“Pak Gubernur dengan program Kecamatan Berdaya, Pak Bupati juga mendorong perusahaan-perusahaan di wilayahnya untuk bersama-sama mendengarkan kebutuhan masyarakat. Harapannya, semangat kesetaraan ini membuat teman-teman difabel semakin mandiri,” tambahnya.
Bupati Boyolali, Agus Irawan, menyatakan bahwa daerahnya telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan dalam membuka akses kerja dan pendidikan bagi penyandang disabilitas.
“Boyolali juga sudah punya 4 kecamatan yang jadi lokasi Kecamatan Berdaya. Kami berkomitmen memberi fasilitas dan kesempatan setara agar difabel bisa terus berinovasi,” katanya.
Dalam acara ini, turut diresmikan Sekretariat Yayasan Setara Maju Bersama serta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Dwija Praja Amarta di Klewor, Kecamatan Kemusu. Fasilitas ini akan menjadi pusat pembelajaran dan pemberdayaan kelompok rentan, termasuk difabel, yang didukung oleh Pertamina Patra Niaga, Pemkab Boyolali, dan Pemprov Jawa Tengah.
Sumber: Pemprov Jateng
Editor: Rosyid
































