KUDUS, Lingkarjateng.id – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus terus memperkuat upaya penanganan dan pencegahan stunting melalui program Aksi Cegah Anak Stunting dengan Intervensi Kolaboratif (Si Cantik).
Kepala Dinkes Kudus, Andini Aridewi, menjelaskan bahwa Si Cantik merupakan program kolaboratif yang melibatkan berbagai unsur dalam penanganan stunting, mulai dari promotif, preventif, hingga pemulihan.
“Program Si Cantik ini kan sudah lama ya, dan tetap kita lanjutkan. Semua unsur kita libatkan, mulai dari kader PKK untuk pendampingan promotif, hingga rumah sakit dan fasilitas kesehatan tingkat lanjut,” ujarnya, Selasa, 3 Juni 2025.
Menurutnya, program ini telah diperluas dan dilaksanakan secara serentak di seluruh puskesmas di wilayah Kudus, dengan menggelar kelas Si Cantik secara rutin setiap pekan demi mendekatkan akses layanan ke masyarakat.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada DKK Kudus, Nuryanto, menambahkan bahwa pelaksanaan kelas Si Cantik melibatkan tim lintas profesi seperti nutrisionis, bidan, dokter, serta tenaga promosi kesehatan dan sanitasi lingkungan.
“Kami berkolaborasi dalam pemantauan, diagnosis, dan intervensi stunting. Bila ditemukan anak yang stunting, langsung dirujuk ke rumah sakit,” jelasnya.
Ia menyebut, Dinkes Kudus saat ini telah menggandeng tujuh rumah sakit untuk mendukung penanganan lanjutan bagi anak-anak yang terindikasi stunting.
“Anak-anak yang telah ditangani menunjukkan perkembangan yang lebih baik karena terus dipantau dan dievaluasi secara berkala,” pungkasnya.
Jurnalis: Mohammad Fahtur Rohman
Editor: Rosyid

































