BLORA, Lingkarjateng.id – Pasca terbakar pada 2024 lalu, pembangunan Pasar Ngawen di Kabupaten Blora kembali diajukan ke pemerintah pusat pada tahun anggaran 2025 ini. Akumulasi acuan anggaran perbaikan pasar tersebut mencapai Rp 30 miliar.
Bupati Blora, Arief Rohman, menuturkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, khususnya kepada kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait rencana pembangunan ulang Pasar Ngawen.
Ia mengaku telah melakukan zoom meeting untuk membahas keberlanjutan pembangunan Pasar Ngawen bersama dengan Kementerian PUPR, DPRD Kabupaten Blora, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Blora.
“Alhamdulillah Kementerian PUPR responsnya baik dan kami diminta melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan,” ucapnya di Blora pada Jumat, 2 Mei 2025.
Setelah peristiwa kebakaran Pasar Ngawen, Bupati Arief mengaku sering melobi ke pemerintah pusat agar bisa dibantu dengan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk pembangunan Pasar Ngawen.
“Kemungkinan insyaallah mulai tahun ini mulai bisa dibangun kembali. Dengan acuan anggaran mendekati hampir di atas Rp 30 miliar,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pasar Dindagkop UKM Blora, Margo Yuwono, menuturkan rapat bersama Kementerian PUPR itu mulai dari pembahasan permasalahan struktur pembangunan Pasar Ngawen.
“Lalu, ada permasalahan perhitungan biaya, desain, kemudian penataan parkir dan penataan relokasi itu dibahas. Untuk rapat itu dilakukan berulang-ulang,” ujar Margo.
Ia mengatakan bahwa desain Pasar Ngawen yang diajukan masih dilakukan beberapa kali revisi, baik dari sirkulasi udara, pencahayaan, hingga tata letak blok pasar.
“Desain awal masih itu, kami hanya satu blok. Desainnya masih direvisi, sehingga dimungkinkan untuk dilakukan perubahan mengenai blok, tidak hanya satu blok, tapi bisa dua-dua blok seperti itu,” tutur Margo. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)