BLORA, Lingkarjateng.id – Sepekan berlalu, kasus pencurian yang menimpa Parsiyem (65), janda lansia warga Desa Karangtalun, Kecamatan Banjarejo, Blora harus belum mendapatkan kabar mengenai perkembangan kasus. Dirinya kehilangan perhiasan emas total seberat 96 gram dan uang tunai Rp3,5 juta.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis, 24 April 2025. Saat itu sekitar pukul 08.00 WIB, Parsiyem meninggalkan rumah untuk pergi ke sawah dengan membawa pupuk kandang. Sepulang dari sawah, ia tidak langsung masuk rumah tapi beristirahat dulu di emper rumah.
“Karena badan saya penuh keringat, saya melepas lelah di emper. Tidak masuk dalam rumah, haus pun saya tahan,” tuturnya, Rabu, 30 April 2025.
Parsiyem belum menyadari kalau rumahnya telah disatroni tamu tak diundang. Sekitar pukul 10.00 WIB, ia baru masuk ke rumah setelah tetangganya datang mengantarkan nasi berkat.
“Seorang tetangga menanyakan apakah saya tadi menerima tamu? Saya jawab tidak. Lalu dia memberi tahu kalau tadi ada seseorang keluar dari rumah saya lewat pintu belakang,” ungkap Parsiyem.
Janda lansia itu belum menaruh curiga. Ia juga tidak menyadari kalau pintu kamarnya terbuka. Sekitar pukul 14.30 WIB, ia baru menyadari saat melihat pakaian acak-acakan di dalam kamarnya.
Wadah penyimpanan barang berharga telah kosong. Perhiasan emas dan uang tunai miliknya raib digasak maling.
“Saya kehilangan kalung, cincin, gelang, dan uang Rp3,5 juta yang saya tabung,” ujarnya.
Parsiyem pun minta tolong tetangga menelepon kantor polisi untuk lapor kemalingan. Tak lama kemudian, sekitar lima personel Polsek Banjarejo datang ke rumahnya untuk olah TKP dan meminta keterangan darinya.
Sudah Lapor Polisi
Kasus pencurian yang menimpa Parsiyem sudah diserahkan kepada pihak kepolisian. Namun hingga sepekan belalu, polisi belum mengetahui identitas pelaku pencurian.
“Untuk pelaku kami belum tahu siapa, masih dalam penyelidikan,” kata Kapolsek Banjarejo AKP Udin Eryanto, Rabu, 30 April 2025.
Pihaknya mengaku setelah mendapat laporan pencurian, beberapa anggota polisi langsung dikirim ke rumah korban untuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Anggota kami sudah melakukan olah TKP, lalu meminta keterangan korban dan saksi pada hari itu juga,” ungkap Udin.
Berdasarkan keterangan para saksi, kata dia, belum ada yang mengindikasikan atau mengarah pada identitas terduga pelaku. Sehingga pendalaman kasus masih terus dilakukan.
“Saksi belum ada yang mengatakan (pelaku) yang ambil siapa, makanya kami belum tahu. Kasus ini masih lidik (penyelidikan),” tuturnya.
Pelaku Masih Misterius
Perangkat Desa Karangtalun, Kecamatan Banjarejo, Purwanto mengaku rumah tetangga Parsiyem, berinisial N yang juga warga Desa Karangtalun ikut digeledah pada Kamis 24, April 2025.
Purwanto mengetahui ada kejadian pencurian sekitar pukul 16.00 WIB setelah mendapat info dari warga.
Kemudian ia ke rumah korban dan melihat petugas Polsek Banjarejo melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Ditunjukkan surat penggeledahannya,” terangnya kepada awak media pada Rabu, 30 April 2025.
“Sebagai perangkat di sini, saya mendampingi korban. Proses olah TKP selesai sekitar pukul 17.00 WIB,” imbuhnya.
Kemudian malam harinya sekitar pukul 21.30 WIB, Purwanto kembali diminta untuk mendampingi penggeledahan di rumah terduga pelaku pencurian berinisial N.
“Saat itu rumah terduga pelaku kosong, mungkin karena keluarga yang bersangkutan menonton pentas ketoprak tidak jauh dari lokasi,” terangnya.
Ia mengungkapkan penggeledahan oleh polisi berlangsung lebih dari dua jam dan baru selesai sekitar pukul 24.00 WIB.
“Setahu saya penggeledahan dilakukan petugas dari Polsek (Banjarejo) dan Polres (Blora). Mereka bawa mobil pribadi pelat B, bukan mobil dinas atau patroli,” ucapnya.
Pada Jumat pagi, 25 April 2025, lanjut Purwanto, dirinya diberi tahu oleh warga yang bekerja di rumah sakit bahwa terduga pelaku N meninggal dunia akibat kecelakaan. Ia bersama keluarga N pun berangkat ke rumah sakit.
“Saya melihat jenazah N di kamar jenazah, tampak luka di bibir, bagian belakang kepala, dan kaki. Menurut penjelasan pihak rumah sakit, N mengalami kecelakaan di Jembatan Banjar di Karangtalun,” ungkapnya.
Akan tetapi, perihal penggeledahan di rumah terduga pelaku N tidak diketahui pihak kepolisian wilayah Banjarejo.
“Kami tidak melaksanakan penggeledahan, karena belum tahu pelakunya siapa,” ungkap Kapolsek.
Kapolsek Banjarejo AKP Udin Eryanto menegaskan polisi belum mengetahui identitas pelaku pencurian dan kasus itu masih dalam penyelidikan.
“Saya tidak tahu siapa yang melakukan penggeledahan (di rumah N) pada Kamis (24/4/2025) malam. Kalau anggota saya pasti saya akan tahu, karena saya yang harus menandatangani kegiatan penggeledahan,” bantahnya.
Terkait N yang meninggal akibat kecelakaan, Kapolsek Banjarejo mengonfirmasi kejadiannya di dekat Jembatan Banjarejo. Namun, ia tidak mengetahui keterkaitan N sebagai terduga pelaku pencurian di rumah Parsiyem.
“Untuk kecelakaan itu benar terjadi, kasusnya ditangani Unit Gakkum Satlantas Polres Blora. Informasi lebih lanjut bisa ditanyakan ke sana,” pungkasnya. (Lingkar Network | Subekan – Lingkarjateng.id)